Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerukunan Hidup Beragama Urusan Pemerintah Pusat

Kompas.com - 24/10/2012, 14:34 WIB
Tomy Trinugroho A.

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Urusan kerukunan hidup antarumat beragama merupakan urusan pemerintah pusat. Karena itu, pemerintah pusat tidak bisa lepas tangan dalam masalah GKI Taman Yasmin di Bogor, Jawa Barat.

"Agama adalah urusan pemerintah pusat," kata Direktur LBH Jakarta Febi Yonesta, Rabu (24/10/2012), di kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jakarta.

Febi, Bona Sigalingging dari GKI Yasmin, Zulkarnain dari Pondok Pesantren Al-Ghazali (Bogor), Ketua Program Monitoring Kebebasan Hidup Beragama Wahid Institute M Subhi, dan Turmidi, warga Kota Paris, Bogor, mengadakan pertemuan dengan anggota Wantimpres Albert Hasibuan. Mereka mendiskusikan masalah kerukunan hidup beragama.

Selain masalah GKI Taman Yasmin, mereka juga membicarakan persoalan Ahmadiyah dan Syiah.

Menurut Febi, masalah GKI Taman Yasmin tidak melulu terkait dengan ketertiban lokal di Bogor. Isu GKI Taman Yasmin melibatkan secara emosional warga Indonesia yang juga tinggal di luar Bogor.

Atas dasar itu, menurut Febi, masalah GKI Taman Yasmin, dan kerukunan hidup beragama, harus dilihat sebagai masalah ketertiban nasional yang memerlukan intervensi pemerintah pusat.

Subhi pun mendesak agar Presiden memberikan pernyataan terkait GKI Taman Yasmin dan masalah kerukunan hidup beragama secara umum. "Hak beribadah telah ditegaskan dalam konstitusi dan putusan MA terkait GKI Taman Yasmin. Kalau itu digunakan oleh Presiden dalam memberikan pernyataan mengenai kerukunan hidup beragama, kami akan berada di belakang Presiden," ujar Subhi.

Zulkarnain menegaskan, pemimpin pondok pesantrennya berpesan bahwa mereka wajib menjaga kerukunan hidup beragama dan mematuhi konstitusi. Hasibuan setuju dengan gagasan yang disampaikan mereka yang datang menemuinya bahwa relokasi GKI Taman Yasmin ke Kota Paris dari Taman Yasmin tidak menyelesaikan masalah.

Hasibuan menyatakan, dirinya sudah menyampaikan saran kepada Presiden. Ia optimistis persoalan kerukunan hidup beragama, termasuk masalah GKI Taman Yasmin, akan terselesaikan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com