Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Anak Dipengaruhi Tuntutan Gaya Hidup

Kompas.com - 08/11/2012, 19:56 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur dapat dipengaruhi oleh kurangnya ruang berekspresi dan tuntutan gaya hidup yang terus berkembang. Anak kerap kali ingin menunjukkan eksistensi dengan melakukan hal-hal yang biasa mereka lihat.

"Anak membutuhkan ruang untuk berekspresi agar tidak terpaku dan terjadi gap mengenai gaya hidup," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2012).

Menurutnya, kekerasan merupakan pelampiasan dari kurangnya aktivitas anak, akhirnya mereka memikirkan tentang gaya hidup. Bagi anak yang tidak mampu, terjadi gap antara si kaya dan si miskin sehingga si miskin memaksakan diri untuk menyamakan derajat terhadap si kaya dengan berbagai cara.

Arist mengatakan, anak yang kurang mampu cenderung mengambil jalan pintas dengan merampok. Kondisi psikologis anak yang masih memiliki energi tinggi cenderung mendorong mereka melakukan hal-hal yang tidak dipikirkan dengan matang.

Arist menjelaskan, dari kurangnya ruang ekspresi, energi anak menjadi terhambat, sedangkan anak ingin merasa menjadi jagoan dan pintar untuk dapat dihormati. Mereka kemudian melakukan tindakan-tindakan di dalam komunitas yang mereka buat sendiri agar bisa menunjukkan kehebatan dirinya. Akhirnya, kata Arist, si miskin berpikir gaya hidupnya tidak terfasilitasi dan dapat menghambat eksistensi di depan teman-temannya, sehingga mereka membandingkan dan merasa ingin mempunyai sesuatu yang lebih.

Arist berharap polisi jeli melihat hal seperti itu. Restorasi keadilan harus dilakukan oleh penyidik dalam memproses tindak pidana anak di bawah umur. Restorasi merupakan sebuah proses bagi pihak yang berkepentingan atau yang terlibat dalam tindak pelanggaran tertentu untuk duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan.

Selain melalui proses restorasi, proses pidana bagi anak di bawah umur juga harus berdasarkan pertimbangan dan ketentuan hukum. Anak yang memang bersalah harus dihukum agar menimbulkan efek jera bagi anak yang lain jika melakukan tindakan di luar hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com