Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Sehat Sudah Jalan

Kompas.com - 12/11/2012, 03:06 WIB

Jakarta, Kompas - Masih banyak warga Jakarta yang belum tahu cara memperoleh Kartu Jakarta Sehat. Mereka tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang cara mengurus kartu tersebut. Di puskesmas pun tidak ada loket khusus untuk pendaftaran kartu tersebut.

Beberapa warga di Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (11/11), menuturkan, tidak ada informasi kepada warga yang belum menerima Kartu Jakarta Sehat. ”Saya belum terima. Saya juga tak tahu harus daftar ke mana, syaratnya apa,” kata Yuli (50), warga RT 03 RW 03, Kelurahan Tambora.

Padahal, tidak jauh dari rumah Yuli, tepatnya di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tambora, Gubernur Joko Widodo meluncurkan dan membagikan Kartu Jakarta Sehat, Sabtu. Sebanyak 504 warga Kelurahan Tambora menerima kartu itu.

Yuli, pemegang kartu JPK/Gakin, berharap juga bakal memegang Kartu Jakarta Sehat. Sehari-hari, Yuli membuka warung minuman dan makanan kecil di gang sempit depan rumahnya.

”Katanya (untuk memperoleh kartu) harus ke RT, RW, kelurahan. Di puskesmas enggak ada pemberitahuan,” ujar Yuli.

Dia juga bingung, apakah setiap anggota keluarga akan memegang satu kartu atau cukup satu kartu untuk satu keluarga. Kartu Jakarta Sehat berukuran sebesar KTP dengan keterangan nama pemegang kartu.

Hal senada dituturkan Enah (59), warga RT 03. Dia juga belum mendapat Kartu Jakarta Sehat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati menjelaskan, untuk memperoleh Kartu Jakarta Sehat, warga cukup datang ke puskesmas terdekat serta menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) domisili Jakarta. ”Cukup dengan KK, satu keluarga bisa mendaftar melalui puskesmas,” katanya.

Kini, belum semua Kartu Jakarta Sehat selesai dicetak. Namun, warga sudah berhak mendapatkan pelayanan gratis di 269 puskesmas kelurahan, 44 puskesmas kecamatan, dan 88 rumah sakit yang telah menandatangani kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta.

Khawatir membeludak

Keterangan Agus Yuliono, petugas Pendaftaran Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, sementara ini, belum ada warga yang menggunakan Kartu Jakarta Sehat berobat ke sana.

Agus khawatir terlalu banyak warga yang ingin memanfaatkan program ini seperti ketika awal mula program Jaminan Persalinan.

”Ketika itu, banyak warga yang ingin memanfaatkannya. Kami sampai kewalahan melayani pasien. Bahkan pernah kapasitas ruangan tidak cukup sehingga pasien harus dirawat di atas velbed,” kata Agus.

Kartu Jakarta Sehat yang diluncurkan Gubernur DKI Joko Widodo, Sabtu (10/11), baru disediakan untuk warga di Bukit Duri (Jakarta Selatan), Pademangan Timur (Jakarta Utara), Merunda (Jakarta Utara), Tanah Tinggi (Jakarta Pusat), Tambora (Jakarta Barat), dan Manggarai (Jakarta Selatan).

Menurut Agus, dalam surat edaran tidak disebut penerima program warga miskin saja. ”Mereka yang tidak terjangkau jaminan kesehatan saja,” katanya.

Ketika ditanya bagaimana untuk mengecek warga yang sudah memiliki jaminan kesehatan, Agus pun tidak tahu.

Sementara itu, berdasarkan catatan Nur Rahmad, bagian pendaftaran Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan, sudah ada 17 pasien yang memanfaatkan program Jakarta Sehat yang datang menunjukkan KTP dan KK.

Pada hari biasa, pasien yang berobat ke puskesmas harus membayar Rp 2.000 untuk administrasi, sedangkan jika di luar jam kerja Rp 10.000. Namun, warga DKI yang datang menggunakan Kartu Jakarta Sehat bebas dari biaya apa pun.

Walau begitu, banyak warga belum tahu program ini sudah jalan. ”Saya masih pakai biaya sendiri,” tutur Azis (27), warga Kecamatan Cilandak yang datang karena sakit gigi. (FRO/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com