JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil gubernur Jawa Barat, Teten Masduki, mengaku optimistis maju bersama Rieke Diah Pitaloka dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2013 meskipun bermodal sedikit. Menurut Teten, sudah tidak zaman lagi mengandalkan kekuatan uang untuk memenangi hati rakyat.
"Pengalaman Jokowi kemarin membuat demokrasi sedikit maju. Bagaimana kekuatan uang bisa dikalahkan dengan koalisi rakyat," kata Teten di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (12/11/2012), seusai melaporkan harta kekayaannya ke KPK.
Menurut Teten, dirinya dan Rieke bukanlah bakal calon yang banyak uang. Teten mengaku hanya memiliki harta sekitar Rp 500 juta pada 2007. Meskipun demikian, kata Teten, dirinya dan Rieke optimistis untuk maju melalui dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Ini, kan, satu tradisi politik baru yang saya kira PDI-P memulai suatu perubahan, bagaimana merekrut calon yang tidak memiliki uang. Rieke sama saya ini sama-sama miskin, tidak punya uang, ini saya kira harus direspons oleh kita semua. Selama ini, kan, kita mengkritik calon legislatif dan kepala daerah selalu mereka yang bisa beli perahu dengan kekuatan uang," ucap Teten.
Mantan Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional Indonesia (TII) itu pun mengaku sudah menerima sumbangan uang dari sejumlah elemen. "Rp 10 ribu dari guru, Rp 10 ribu lagi dari buruh, serta siapa yang mau jadi relawan lagi," tuturnya.
Seperti diketahui, Rieke dan Teten sudah mendaftarkan diri ke KPUD Jabar sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Keduanya maju dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Selain Teten, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar yang sudah mendaftar adalah Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Dikdik Mulyana Arief Mansyur-Cecep Nana Suryana Toyib, dan Irianto MS Syafiuddin alias Yance-Tatang Farhanul Hakim.
Berita terkait Pilkada Jawa Barat dapat diikuti dalam topik:
Jelang Pilgub Jabar