Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jebolnya Tanggul Kali Laya Bukan yang Pertama

Kompas.com - 14/11/2012, 15:32 WIB
Noory Okthariza

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Rembesan air dari tanggul Kali Laya ternyata bukan peristiwa baru. Sejak 2009, rembesan air dari Kali Laya sering turun menggenangi rumah warga di Perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis, Depok. Hanya saja, rembesan tersebut tidak membuat tanggul jebol separah yang terjadi Senin (12/11/2012) malam.

Christoporus (53), warga Perumahan Bukit Cengkeh II, RT 06 RW 16 yang rumahnya persis berhadapan dengan Kali Jantung, menyatakan seminggu lalu sudah ada tanda-tanda tanggul akan jebol. Saat itu rembesan air dari Kali Laya sempat turun hingga ke Kali Jantung.

"Tapi tidak sebesar ini, ini yang paling parah," ungkapnya.

Christoporus menjelaskan, biasanya rembesan air tidak sampai ke Kali Jantung. Rembesan air akan hilang terserap tanah karena jarak dari Kali Laya ke Kali Jantung yang sekitar 100 meter cukup jauh untuk dilalui debit air yang tidak terlalu tinggi.

"Yang jelas, jauh-jauh hari sebelumya kami sudah pernah melihat langsung air yang keluar dari tanggul tersebut," kata Christoporus.

Untuk diketahui, Kali Laya adalah anak sungai yang membawa air dari arah Bogor, Jawa Barat. Kali ini juga mengarahkan air dari Setu Gadog yang terletak di Jalan Radar Auri, Kecamatan Cimanggis, Depok. Beberapa hari menjelang bobolnya tanggul, Depok dilanda hujan setiap hari. Air yang terbawa dari Bogor tidak mampu ditahan oleh tanggul Kali Laya yang sudah tua.

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, Encu Kuryasa, yang datang ke lokasi Selasa (13/11/2012) kemarin. "Ada empat faktor utama; tanggul yang sudah tua, cuaca yang selalu hujan, masyarakat yang membuat sampah sembarangan, dan rembesan air di turap," katanya.

Encu menolak jika dia dianggap lalai sehingga mengakibatkan jebolnya tanggul. "Sebelum tanggul bobol, kami memang sedang melakukan maintenance. Itu selalu kami lakukan. Hanya saja saat proses pengerjaan masih berlangsung, Depok dan Bogor hujan terus, sehingga terjadi ini (jebolnya tanggul)," jelasnya.

Sementara Bayu (34), salah seorang warga, justru mempertanyakan petugas Pemkot yang baru menangani tanggul di musim hujan, bukan pada saat musim kemarau. "Salah Pemkot dong, kok baru dibenerin sekarang. Sudah tahu sekarang musim hujan. Cor tanggul yang terbuat dari beton kan belum kering, kalau dilalui air sederas itu ya mana kuat," kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com