Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kesan Media Sebulan "Blusukan" Bareng Jokowi

Kompas.com - 19/11/2012, 05:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Agar tudingan-tudingan pencitraan tak lagi menempel padanya. Terakhir, semoga APBD DKI di tangan Jokowi-Basuki dapat berbuah manis untuk warga Jakarta dan daerah-daerah pendukungnya," kata Tya.

Selain Tya, wartawan lainnya yang juga setia "menempel" Jokowi adalah Ray Jordan dari Detikcom. Ia dengan setia mengikuti kegiatan Jokowi, bahkan hingga Jokowi mengadakan pertemuan dengan Gubernur Banten Atut Choisiyah. Saat itu, ia rela menumpang mobil Dishub demi meliput Jokowi.

"Pokoknya Pak Jokowi itu mengajarkan saya buat bangun pagi. Mau masuk atau pas libur, saya jadi bangun pukul 05.00 terus. Pas bangun tidur, nama pertama yang muncul di kepala saya adalah Jokowi," kata Jordan.

Agenda yang masih sering tidak ada kejelasan juga membuat Jordan selalu merasa khawatir kalau ia tidak mendapat berita tentang Jokowi. "Buat Pak Jokowi, semoga terus memberikan kejelasan agenda-agendanya kepada Pemprov DKI Jakarta agar kitanya juga enggak pusing kalau ditanya-tanya," ujarnya.

Sama halnya dengan Jordan, Rany seorang wartawan Antara mengungkapkan kalau kegiatan Jokowi selama sebulan ini membuatnya terbiasa bangun pagi.

Menurut Rany juga, kegiatan Jokowi selama sebulan itu hanyalah tur kampung. Namun, tur itu menambah pengetahuannya mengenai Jakarta.

"Soalnya sampai yang pedalaman gitu, saya belum pernah. Saya sih seneng-seneng aja diajak keliling kampung," kata Rany.

Ia mengapresiasi kegiatan blusukan Jokowi terhadap masyarakat kecil. Namun, Rany pun mengimbau agar Jokowi tidak terlalu sering blusukan. Jokowi, dikatakannya, juga harus kenal dan dekat dengan orang-orang di dalam kantornya, di Balaikota DKI Jakarta.

"Harus dekat sama semuanyalah. Enggak cuma dengan DPRD, tapi juga mulai dari cleaning service sampai staf-stafnya," kata Rany.

Sementara itu, pengalaman nyaris kecopetan saat meliput kegiatan Jokowi pernah dirasakan oleh Deti Mega, wartawan Suara Pembaruan. Saat itu, ia meliput kegiatan di Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Namun, untung baginya, ia siap siaga sebelum copet berhasil mengambil ponselnya. "Pas blusukan pernah sempat kena percobaan pencopetan," kata Deti. Namun, sejauh ini, dikatakan oleh Jokowi, ia masih menepati janjinya untuk bertemu masyarakat.

"Tapi saking terbukanya, setiap hari warga berdatangan ke Balkot (Balaikota) mengharap belas kasihan dia. Padahal, itu yang bikin dia ribet sendiri. He-he, kasihan Pak Jokowi," ujarnya.

Lain halnya dengan Sutji D, wartawan Tempo. Ia lebih memerhatikan penampilan Jokowi dalam sebulan ini.

"Kesannya selama sebulan meliput Jokowi dan Ahok ya capek. Tapi lebih terkesan lagi sama penampilan Jokowi. Sudah sebulan ini, dia baru dua kali pakai baju dinas. Pakai baju dinasnya dong, Pak," kata Sutji.

Sutji, yang juga sudah lama menjadi wartawan peliput Balaikota DKI Jakarta, mengatakan perbedaan kuantitas berita yang ia dapatkan saat pemerintahan Jokowi dibanding pemerintahan sebelumnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com