Obyek Vital Tanpa Penjagaan

BATAM, KOMPAS.com- Pusat Kendali Listrik Batam tidak dijaga polisi. Padahal, tengah berlangsung unjuk rasa ribuan buruh beberapa meter dari obyek vital bagi Batam, Kepulauan Riau itu.

Rabu (21/11/2012) ini tengah berlangsung rapat penetapan kebutuhan hidup layak (KHL) yang akan menjadi acuan upah minimum. Rapat digelar di Gedung Pemuda Batam, 100 meter di kanan Pusat Kendali Listrik Batam.

Ribuan buruh berada di sekitar gedung untuk mendukung wakil mereka di dewan pengupahan. Di depan gedung, puluhan polisi siaga. Sebagian menyandang senapan pelontar gas air mata. Namun, Pusat Kendali Listrik tidak terlihat ada penjagaan. Hanya ada satu mobil patroli yang keluar masuk.

Selain itu, di luar kantor terparkir minibus putih dengan pelat nomor BP 1 KL yang biasa digunakan Kepala Polres Barelang, Komisaris Besar Karyoto. Padahal, gangguan pada pusat kendali akan menyebabkan listrik seluruh Batam padam. Sebab, di sana diatur distribusi dari pembangkit-pembangkit di Batam ke seluruh pelanggan.

Kondisi sebaliknya terlihat di SPBU tepat di sebelah Gedung Pemuda. Satu mobil meriam air polisi, tiga mobil pemadam kebakaran disiagakan di SPBU itu. Di depan SPBU juga dibentangkan kawat berduri Meski situasi masih aman, penjagaan diperlukan. Tahun lalu, unjuk rasa penetapan upah di Batam berujung kerusuhan. Sejumlah kantor pemerintahan rusak akibat unjuk rasa.