JAKARTA, KOMPAS.com - Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 10 November 2012 lalu, direspon positif masyarakat Ibu Kota. Di sebagian wilayah, pemohon kartu tersebut membludak.
Kondisi ini salah satunya terjadi di Puskesmas Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Meski secara resmi wilayah itu belum diberikan KJS, ratusan warga yang kebanyakan terdiri dari ibu-ibu dan lanjut usia berkerumun untuk mendaftarkan diri mendapatkan kartu sehat.
Menanggapi kondisi membludaknya pemohon Kartu Jakarta Sehat, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Safarudin mengimbau warga untuk tidak terburu-buru dalam membuat kartu sehat. Pasalnya, waktu yang disediakan masih cukup panjang, yaitu hingga 2013.
"Saya imbau kepada warga untuk tidak terburu-buru membuat Kartu Sehat. Apalagi yang masih sehat. Kalau semuanya buat kasihan petugas Puskesmasnya kan sedikit," ujar Safarudin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/11/2012).
Safarudin melanjutkan, membludaknya pemohon Kartu Sehat tidak hanya di Cililitan saja, namun juga di beberapa daerah lain di Jakarta Timur. Menurutnya, tak sabarnya warga mendapatkan Kartu Sehat bisa berimbas negatif bagi proses pelayanan pasien di Puskesmas tersebut.
Menurut Safarudin, masyarakat yang belum mendapat Kartu Sehat, sejatinya tetap bisa merasakan pelayanan kesehatan murah, yaitu hanya dengan menunjukkan KTP ke Puskesmas. Jika jenis penyakit pasien tak sanggup ditangani oleh Puskesmas, pasien dirujuk ke rumah sakit.
"Sebenarnya enggak usah buru-buru karena cukup pakai KTP saja sudah bisa. Daftar di Puskesmas, namanya langsung masuk ke Jamkesda. Jadi bagi yang sehat, nanti dulu lah," ujar Safarudin.
Berita terkait dapat diikuti di topik:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.