Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Singapura Berdialog dengan Mahasiswa UGM

Kompas.com - 30/11/2012, 15:49 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam berdialog dengan sekitar 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta membahas mengenai pentingnya pendidikan bagi kemajuan sebuah bangsa.

"Pendidikan, terutama universitas, memiliki pengaruh yang cukup tinggi dalam pembangunan sebuah negara sehingga pendidikan yang maju adalah sebuah faktor yang mutlak dimiliki oleh sebuah negara," kata Presiden Tony Tan Keng Yam saat berdialog dengan mahasiwa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Jumat (30/11/2012).

Menurut dia, melalui pendidikan yang maju akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga para generasi muda bisa memberikan kontribusi yang lebih banyak dalam pembangunan negara.

Ia mengatakan, Singapura adalah sebuah negara yang tidak memiliki banyak sumber daya alam sehingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi salah satu fokus dalam pembangunan negera.

"Pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan sangat penting dalam era globalisasi seperti saat ini," kata Presiden Tony yang juga mantan Menteri Pendidikan Singapura itu.

Singapura, lanjut dia, menerima pelajar dan mahasiswa dari negara mana pun yang akan menuntut ilmu di negara tersebut, termasuk dengan Indonesia. Mahasiswa asing yang belajar di Singapura biasanya menuntut ilmu di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta kedokteran.

"Kami berharap akan ada pertukaran pelajar dan mahasiswa antara Indonesia dan Singapura di masa yang akan datang. Mahasiswa Singapura bisa belajar di Indonesia dan begitu sebaliknya sehingga hubungan kedua negara menjadi lebih erat," kata Presiden Tony yang pernah berkunjung ke Indonesia untuk pertama kalinya lebih dari 25 tahun lalu.

Sementara itu, Rektor UGM Pratikno mengatakan, universitas tertua di Indonesia tersebut sudah menjalin kerja sama yang cukup erat dengan universitas di Singapura, salah satunya National University of Singapore (NUS).

"Kerja sama itu terkait riset bersama dan pertukaran pelajar serta staf. Universitas-universitas di Singapura merupakan tempat bertemunya akademisi dari seluruh dunia," kata Pratikno.

Kerja sama dengan Singapura akan lebih difokuskan pada riset tentang pangan, energi, penanganan bencana, lingkungan, dan keberagaman hayati.

UGM dalam kerja sama tersebut, lanjut dia, tidak ingin hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga bertindak sebagai produsen ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, UGM akan mendirikan "Center for Indonesia Knowlegde and Resource" untuk menggali ilmu pengetahuan Indonesia sehingga memiliki kekuatan di tengah percaturan ilmu pengetahuan internasional.

Ia menambahkan, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia juga sedang menggiatkan ASEAN University Network sebagai persiapan menuju "one single ASEAN community".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com