Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Perkuat Transportasi Bus

Kompas.com - 05/12/2012, 06:32 WIB

Nanang Basuki, Ketua Umum Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja), siap memperbaiki manajemen dan menyesuaikan fisik bus. Saat ini sudah ada 20 bus dek tinggi yang bisa masuk lajur transjakarta. Jumlah bus akan ditingkatkan setelah ada kepastian regulasi dari Pemprov DKI.

”Masuknya bus sedang ke lajur bus transjakarta saya yakin jumlah penumpang bisa meningkat sebab waktu pemberangkatan semakin rapat. Menurut saya, perlu uji coba dahulu sebelum resmi dioperasikan sehingga masyarakat tahu. Selanjutnya perlu disiapkan sistem tiket dan hal-hal lain yang melengkapi,” katanya.

Tanggal 13 November, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan integrasi bus ukuran sedang masuk ke lajur transjakarta. Integrasi tersebut, sesuai kajian DTKJ, bisa menyelesaikan sebagian masalah angkutan umum di Jakarta. Ketika itu, Ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan mengatakan, rencana revitalisasi bus ukuran sedang perlu didukung dengan pengadaan bus yang mempunyai kualitas sama dengan transjakarta.

Integrasi bus umum tersebut bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta meningkatkan pelayanan transjakarta. Akhir Desember ini, Pemprov DKI menambah 102 bus baru. Tahun 2013, Pemprov DKI kembali menambah 450 bus transjakarta, 150 unit di antaranya merupakan bus gandeng. Pemprov DKI juga akan mempercepat jadwal keberangkatan bus yang saat ini 5-10 menit.

Seiring dengan rencana itu, Dinas Perhubungan DKI mengusulkan penambahan petugas pemantau sterilisasi lajur bus transjakarta. Paling tidak, tahun 2013 ada penambahan 1.000 petugas pemantau sterilisasi yang diangkat dari Satpol PP. Terkait dengan rencana itu, Pemprov DKI juga meninggikan separator lajur bus menjadi 50 sentimeter.

Separator tinggi itu rencananya dipasang di Koridor II (Pulogadung-Harmoni-Kwitang), Koridor III (Kalideres-Pasar Baru), Koridor V (Ancol-Kampung Melayu), dan Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni). Sementara itu, peninggian separator sudah dilakukan di Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas 2). (NDY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com