Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diciduk Saat Tawuran, 2 Pelajar SMP Mengaku Kapok

Kompas.com - 11/12/2012, 20:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang pelajar SMP berinisial SA (14) dan RF (15) terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian. Keduanya diamankan oleh warga Matraman, Jakarta Timur, saat menggelar adu jotos dengan kelompok pelajar lainnya, Selasa (11/12/2012) sore.

Saat ditemui Kompas.com di Mapolsek Matraman, Selasa petang, SA mengaku masih berstatus sebagai pelajar kelas II SMP Darul Mukminin, Kramat Jati. Adapun RF adalah pelajar kelas III SMP Palad, Jatinegara. Keduanya bersama belasan rekan lain tengah nongkrong di Jembatan Kelor, Matraman, Jakarta Timur.

"Saya sama teman-teman lagi nongkrong, tahu-tahu anak YPMII datang dari samping, nimpuk batu. Saya langsung kabur saja," kata SA.

SA berkilah, saat penyerangan oleh kelompok pelajar lain tersebut, rekan-rekannya tak melakukan aksi pembalasan. Mereka pun langsung melarikan diri ke gang-gang sempit dekat lokasi penyerangan itu. Nahas, warga setempat yang geram dengan ulah pelajar itu pun mengamankan tiga pelajar.

"Ada satu teman saya yang ketangkap warga, tapi bisa kabur. Akhirnya saya sama teman saya doang yang ketangkap," lanjut AS.

RF, rekan sepermainan AS mengaku, pelajar sekolahnya dengan pelajar sekolah yang melakukan penyerangan memang bermusuhan. Namun, setelah diamankan ke kantor polisi, RF mengaku kapok dan berjanji tidak akan lagi terlibat tawuran lagi. "Baru sekali ketangkap. Kapok saya," ujar RF.

Kepala Kepolisian Sektor Matraman Komisaris Djoko Santoso mengatakan, polisi telah memeriksa identitas kedua pelajar. Polisi tidak menemukan barang bukti berbahaya apa pun di dalam tas mereka. Polisi pun memanggil orangtua kedua pelajar yang masih mengenakan pakaian putih-biru tersebut.

"Kita sudah hubungi keluarganya untuk dilakukan pembinaan. Kalau keluarga tidak bisa bina, biar kami yang bina," ujar Djoko.

Ia mengatakan, polisi telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi tawuran antarpelajar. Salah satunya adalah bekerja sama dengan unsur guru yang pelajarnya kerap terlibat tawuran di sepanjang Matraman. Atas ulah yang dilakukan SA dan FR itu pun, Djoko tak merasa kecolongan. "Tidak. Justru kami semakin berkomitmen untuk meningkatkan kinerja kita, terbukti di Matraman tawuran telah berkurang dari sebelumnya. Kita sampai panggil guru-guru mereka soalnya," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com