Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Daging Babi, Penggilingan Bakso Digerebek

Kompas.com - 12/12/2012, 17:09 WIB
Noory Okthariza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Cipete, Kebayaran Baru, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penggerebekan kios penggilingan bakso yang mengandung daging babi. Penggerebakan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Korwas Polda Metro Jaya dan petugas Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan.

Pemilik diduga mencampur bakso dengan daging babi akibat harga daging sapi yang melambung tinggi akhir-akhir ini. Dalam penggerebekan di kios yang beralamat di Jalan Damai, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, petugas menemukan 50 kg daging babi yang sudah diolah.

"Dari sampel yang diambil, hasil lab menunjukkan itu (daging) positif mengandung babi," kata Nurhasan, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, kepada Kompas.com, Rabu (12/12/2012) sore.

Nurhasan menjelaskan, penggerebekan merupakan hasil pengintaian selama tiga minggu. Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan sebelumnya mendapat laporan dari warga tentang adanya kios di Pasar Cipete yang mencampur bakso dengan daging babi. Menurut Nurhasan, sang pemilik kios mengaku mendapat kiriman daging murah.

"Kios dia itu kan menyediakan jasa penggilingan daging. Kebetulan harga daging sapi kan sekarang mahal Rp 90.000 per kg, sedangkan daging babi hanya Rp 45.000 per kg. Eka Prasetya (pemilik kios) mengaku tidak tahu bahwa daging yang dikirim itu daging babi, " kata Nurhasan.

Nurhasan menduga peristiwa ini adalah buntut dari pembatasan daging sapi impor yang mulai diterapkan pemerintah beberapa bulan terakhir. Daging sapi mulai langka di pasaran. Diduga ada unsur spekulasi yang membuat harga daging melambung tinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com