Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pejalan Kaki Banyak Diokupasi

Kompas.com - 13/12/2012, 02:37 WIB

Jakarta, Kompas - Jalur pejalan kaki atau trotoar di Jakarta banyak diokupasi pedagang kaki lima, pedagang tanaman hias, dan perajin pot. Akibatnya, hak pejalan kaki untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan terabaikan.

Berdasarkan pengamatan pada Rabu (12/12), trotoar di Jalan Medan Merdeka Selatan, sekitar Balaikota DKI belum steril dari parkir sepeda motor dan pedagang kaki lima (PKL). Di gerbang timur, belasan sepeda motor diparkir begitu saja di trotoar tanpa terlihat pengendaranya. Di gerbang barat, belasan tukang ojek memangkal di trotoar.

Salah seorang pengendara sepeda motor yang parkir mengatakan, di sekitar Balaikota DKI Jakarta tidak ada tempat parkir untuk sepeda motor. Jika akan mengunjungi Balaikota, pengendara sepeda motor harus parkir di tepi Jalan Kebon Sirih, di belakang Balaikota.

Tempat parkir resmi yang disediakan terdapat di IRTI di kompleks Monumen Nasional berjarak sekitar 100 meter dari Balaikota. ”Jauh kalau harus berjalan,” kata Lukman, salah seorang pengendara sepeda motor.

Di Jalan Asia Afrika, tepatnya sepanjang Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, trotoar dijadikan bengkel kerja sejumlah perajin pot bunga dari ukuran kecil hingga besar dengan diameter 1 meter dan panjang 1,5 meter. Sebagian dari trotoar sepanjang jalan itu diambil oleh pedagang tanaman hias sehingga area untuk pejalan kaki tinggal 1 meter. Kondisi trotoar yang menyempit tampak kotor dan berbau pesing.

Jakarta hanya memiliki trotoar ideal di beberapa ruas jalan. Salah satunya di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin.

Sejak di kompleks bisnis sekitar Ratu Plaza hingga Senayan, tersedia trotoar cukup baik dengan lebar sekitar 3 meter. Jalur khusus berwarna kuning dengan tekstur lantai berbeda di tengah trotoar memudahkan tunanetra.

”Harusnya trotoar memang lebar dan enak dipakai begini,” kata Rasyid (17), salah satu dari empat pelajar SMA yang ditemui di depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jalan Sudirman.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Agus Subandono mengatakan, terlalu banyak pihak yang berkepentingan mengurusi trotoar di Jakarta. Akibatnya, pemanfaatannya tidak terkoordinasi sehingga merugikan pejalan kaki. Di sejumlah ruas jalan, trotoar dipakai untuk tempat usaha dan sebagian dibongkar untuk kepentingan telekomunikasi, listrik, dan pemasangan instalasi pengolahan air limbah.(FRO/NEL/ART/PIN/RTS/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com