Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jutaan Pedagang Bakso Khawatir Terimbas

Kompas.com - 14/12/2012, 03:15 WIB

Jakarta, Kompas - Temuan bakso dengan campuran daging babi hutan di satu kios penggilingan daging di Pasar Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, langsung berimbas negatif terhadap sedikitnya 3,5 juta pedagang bakso di seluruh Indonesia. Banyak konsumen yang ragu dan mulai enggan untuk membeli bakso.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso Indonesia (Apmiso) Tri Setyo Budiman mengatakan, pihaknya mendapat banyak pertanyaan dari media massa ataupun masyarakat terkait pemberitaan itu.

”Pada tahun 2007, pernah muncul pemberitaan soal bakso yang dicampur daging tikus. Saat itu, 80 persen dari 3,5 juta pedagang merugi karena konsumen berkurang drastis. Sangat disayangkan karena yang curang satu-dua orang, tetapi semua pedagang terkena getahnya. Mohon bijaksana dalam mengungkap maupun memberitakan masalah seperti ini,” kata Tri, Kamis (13/12).

Tri menambahkan, dalam membuat bakso, pedagang menggunakan 70 persen daging sapi segar dan 30 persen daging sapi beku. Daging sapi segar kini harganya masih mahal, antara Rp 90.000 per kg dan Rp 100.000 per kg. Namun, untuk membantu pedagang bakso yang termasuk dalam golongan usaha kecil menengah, pemerintah mengucurkan bantuan berupa daging sapi beku impor murah dengan harga Rp 52.000 per kg.

Saat ini, kebutuhan daging untuk memasok pedagang bakso di Jakarta saja mencapai 3.120 ton per bulan, sebanyak 936 ton di antaranya adalah daging sapi beku. Namun, diakui oleh Tri, untuk menyiasati daging sapi segar yang amat mahal, sebagian pedagang kemudian menggunakan campuran daging ayam segar.

”Sudah ditanyain sama pelanggan dari pagi. Ada yang tetap beli, tetapi ada yang stop dulu. Saya jadi enggak enak. Padahal, bakso saya daging sapi asli. Sumpah,” kata Lukman, penjual bakso keliling di Taman Puring, Kebayoran Lama.

Diperingatkan

Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Utara menemukan satu tempat penggilingan bakso sapi di Tanjung Priok yang membiarkan pelanggannya mencampur daging sapi dan daging babi untuk dibuat bakso. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakut Nasir, Kamis, mengungkapkan, temuan itu diperoleh dari pengambilan sampel bakso dan adonan bakso di 16 tempat penggilingan bakso di sejumlah pasar di Jakut.

Pengambilan sampel itu dilaksanakan pada 11 Desember dan dikirim ke Laboratorium Peternakan DKI Jakarta di Bambu Apus untuk diperiksa kandungannya.

Dari hasil uji laboratorium itu, kata Nasir, ditemukan satu sampel yang mengandung daging sapi dan babi. Menurut YN (48) yang menjalankan usaha itu, dirinya hanya memberikan pelayanan penggilingan bakso. Daging yang akan digiling di tempatnya adalah milik pelanggan.

Langkah selanjutnya, kata Nasir, pihaknya akan memberikan peringatan kepada YN dan pelanggan agar tidak membuat bakso sapi bercampur daging babi. ”Peringatan akan disampaikan tiga kali. Kalau tetap dilanggar, baru akan dipidanakan,” kata Nasir. (win/mdn/nel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com