Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Mulai Buka Blokade Jalan Tol Dalam Kota dan Gatot Subroto

Kompas.com - 14/12/2012, 09:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) hingga pukul 08.30 masih memblokade jalan tol dalam kota, baik dari arah Slipi ke Semanggi maupun arah sebaliknya. Ribuan orang yang berunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen Senayan tampak meluber ke Jalan Gatot Subroto dan juga tol dalam kota di kedua arusnya. Mereka mengibarkan bendera PPDI di tengah ruas tol dan juga membakar ban di tengah jalan.

Namun, aksi blokade jalan tersebut akhirnya bisa dihentikan setelah Kapolsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Suyudi dan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Hercules tiba di lokasi. Satgas GRIB tampak menghalau massa di dalam ruas jalan tol.

Sementara itu, di dalam halaman kompleks Parlemen Senayan, massa juga sudah meluber ke dalam setelah sebuah pagar setinggi dua meter dirobohkan para demonstran. Adapun arus lalu lintas masih dialihkan dari dan ke arah Slipi mulai dari kolong jembatan Senayan.

Jalan raya di depan Gedung Parlemen sudah ditutup dari arus lalu lintas sejak tadi. Aparat kepolisian tampak kewalahan menahan massa yang semakin membeludak.

Menurut AKBP Suyudi, personel yang dikerahkan, yakni 287 dari Polri dan 104 personel dari TNI. Jumlah ini tak sebanding dengan massa demonstran yang mencapai sekitar belasan ribu massa. Setelah blokade di jalan tol dalam kota dibuka, satu per satu kendaraan akhirnya bisa melaju, termasuk bus transjakarta yang juga tidak bisa melintas di depan Gedung Parlemen.

Demonstrasi besar kali ini lantaran massa menuntut pengesahan terhadap Rancangan Undang-Undang Desa. Seorang demonstran bernama Sudaryatmo dari Pacitan menuturkan bahwa massa menuntut pengangkatan perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil (PNS). "Saat ini hanya sekdes menjadi PNS. Kadesnya makan garam," katanya.

Berita terkait, baca :

Perangkat Desa Serbu DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com