Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Keanggunan "Gereja Daun"

Kompas.com - 24/12/2012, 22:35 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Gereja Katolik, umumnya, dikenal memiliki keindahan arsitektur bangunan gerejanya. Di Eropa gereja-gereja Katolik berarsitektur gothic yang dibangun di rentang abad 12 hingga 16 masehi menjadi salah satu destinasi wisata dunia. Di Jakarta, warisan arsitektur neo-gothic dapat dinikmati dalam bangunan gereja Katedral yang terletak persis di depan Masjid Istiqlal.

Seiring pudarnya kejayaan kebudayaan Eropa masa lalu dan menyebarnya umat Katolik di dunia, gaya arsitektur gereja pun berkembang mengikuti seni kebudayaan lokal. Para arsitek mengembangkan imajinasi mereka dalam membangun rumah ibadah umat Katolik. Bangunan gereja tidak lagi identik dengan bangunan tinggi nan lancip ala katedral.  Salah satu arsitektur gereja Katolik yang unik dapat dinikmati di Paroki Kristus Raja Pejompongan. 

Gereja Katolik Kristus Raja yang terletak di Jl Danau Toba, Pejompongan, Jakarta Pusat, berdiri sejak tahun 1972 dan berada di bawah naungan Keuskupan Agung Jakarta. Genap di usianya yang ke-40 pada 25 November 2012, gereja ini memiliki bangunan baru yang didesain oleh para seniman lintas agama. Arsitek gedung gereja baru ini adalah Sindhu Hadiprana. Sementara, seniman yang terlibat adalah seniman keramik F. Widayanto, seniman Hindu I Wayan Winten, dan seniman muslim Yani Mariani Sastranegara.

Pastor Kepala Gereja Kristus Raja, Romo Thomas Aquinas Murdjanto Rochadi Widagdo, Pr, yang ditemui di gedung gereja, Senin (24/12/12) menceritakan, arsitek Sindu Hadiprana mendesain gedung gereja dengan tema daun. Desain itu terlihat pada atap gereja yang meliuk menyerupai daun. Tema daun juga mewujud pada lantai keramik gedung gereja yang didesain oleh seniman keramik F. Widayanto. Altar di dalam gereja yang terbuat dari pohon jati juga berbentuk daun Wijaya Kusuma. Kolaborasi Sindhu dan Widayanto membuahkan penghargaan Musesum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bangunan ramah lingkungan.

Menurut Rochadi, tema daun dipilih sebagai simbol kehidupan. “Daun menghasilkan oksigen yang memberi kehidupan dan keteduhan. Maknanya, Yesus Kristus sebagai pusat spiritualitas gereja adalah pemberi kehidupan dan keteduhan bagi manusia yang berada di dekat-Nya,” terang Rochadi.

Selanjutnya, catatan unik lain dari gereja ini adalah pohon salib kristus. Sebuah pohon jati utuh berusia ratusan tahun setinggi delapan meter berdiri megah di belakang altar. Menurut Rochadi, seninam I Wayan Winten mengukir patung Yesus yang tersalib langsung pada pohon itu. Cara yang sama dilakukan Winten terhadap patung Bunda Maria dan Hati Yesus Mahakudus yang ditatah langsung di dalam batang pohon jati. Ketiga patung ini juga memperoleh penghargaan MURI.

"Uniknya pemahatnya orang Hindu. Karya Tuhan memang luar biasa," kata Rochadi.

Sementara, seniman Yani Mariani Sastranegara melakukan karya seninya pada tabernakel dan bejana baptis. Tabernakel adalah salah satu elemen sentral dalam bangunan gereja Katolik. Berbentuk sebuah kotak dan terletak di atas altar, tabernakel diimani umat Katolik sebagai tempat Tuhan bersemayam. Elemen tabernakel mengacu pada kisah tabut perjanjian dalam cerita bangsa Israel selama 40 tahun mengembara di padang gurun. Sastranegara memvisualisasikan tabernakel dalam wujud lidah-lidah api seolah menghadirkan kembali peristiwa penampakan Tuhan pada Musa dalam semak belukar.

Kemudian, di sekeliling dinding gereja tergantung ukiran-ukiran perak  jalan salib Yesus. Jalan Salib merupakan salah satu ritual umat Katolik untuk mengenang perjalanan Yesus memanggul salib ke bukit Golgota.

Melalui karya seni seniman-seniman lokal, Gereja Kristus Raja mewujud dalam karya arsitektur yang “sangat Indonesia”. Pembangunan gedung baru gereja ini memakan waktu dua tahun dan menghabiskan dana sekitar Rp 18 miliar hasil swadaya 900-an umat paroki yang menjadi warga gereja itu.

Menurut Rochadi, sejak bangunan gereja baru ini dikenal umum, banyak umat dari paroki lain yang datang untuk sekadar menikmati keanggunan arsitektur gereja atau untuk beribadah. Banyak umat menyebut gedung gereja ini sebagai "gereja daun". "Tadinya hanya umat yang tinggal di sekeliling kompleks ini saja yang datang. Setelah diperbaharui, umat jadi bertambah banyak. Bahkan ada yang dari Bekasi," katanya.

Gereja Kristus Raja melaksanakan Misa Natal pertama pada Senin (24/12/2012) malam ini. Sedangkan pada tanggal 25, misa diadakan pada pukul 09.00 WIB dengan tema "Menjadi Keluarga Kudus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com