Jakarta, Kompas
”Kalau ada nama-nama yang masuk melalui PDI-P, tentu kami buka selebar-lebarnya. Tetapi, tentu saja kami harus melihat dinamika politik yang akan datang dan tentu saja Ibu Mega yang akan menentukan,” kata Ketua DPP PDI-P Bidang Politik Puan Maharani, Rabu (26/12), seusai mendampingi Ketua MPR Taufiq Kiemas menyerahkan buku biografinya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta.
Menurut anak Megawati ini, PDI-P belum menentukan capres yang akan diusung karena tengah berkonsentrasi pada konsolidasi partai dan upaya memenuhi tahapan-tahapan pemilu legislatif. Nama bakal calon legislatif yang akan diusung PDI-P diseleksi hingga April 2013.
”Sebelum April 2013, semua nama masuk. Kuota perempuan insya Allah terpenuhi,” katanya.
Terkait wacana duet Megawati-Jusuf Kalla untuk diusung dalam Pemilihan Presiden 2014, Puan secara diplomatis menyatakan, siapa pun yang mempunyai potensi dapat diusung PDI-P. Namun, untuk dapat mengusung capres sendiri, PDI-P harus melewati tahapan pemilu legislatif dan memenuhi syarat pencalonan presiden.
Terkait upaya menghadapi Pemilu 2014, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy menyatakan, tahun 2013 mendatang tak terhindarkan adanya pembagian konsentrasi dari figur-figur politisi sebagai pejabat publik. Di DPR, agenda-agenda DPR akan terkurangi konsentrasinya dengan banyaknya politisi turun ke konstituennya.
Untuk pemenangan Pemilu 2014, PPP menggunakan dua jalur, yakni struktural dan vote getter. PPP mengutamakan kearifan tokoh-tokoh lokal karena merekalah yang hari ini masih memiliki modal kepercayaan dari masyarakat.
”PPP mendorong, merekrut, dan mengajak tokoh-tokoh lokal itu. Untuk jalur struktural, PPP terus melakukan kaderisasi dengan merekrut kembali anggota PPP yang sempat ’berpetualang’ ke parpol lain,” kata Romahurmuziy.