Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Sebut "Deep Tunnel" Jokowi Proyek Dadakan

Kompas.com - 27/12/2012, 20:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek deep tunnel atau terowongan bawah tanah yang diwacanakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengantisipasi banjir, mendapat pertentangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI. Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan proyek deep tunnel tersebut merupakan proyek dadakan.

"Itu kayaknya proyek dadakan," kata pria yang akrab disapa Sani, di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (27/12/2012).

Proyek raksasa yang memerlukan biaya sangat besar itu, menurut Sani, seharusnya sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD).

"Kemudian dibuat Raperda-nya lalu diserahkan ke DPRD," kata Sani.

Jokowi mengatakan, proyek deep tunnel tersebut tidak perlu dikaji lama karena sudah diterapkan di kota negara lain dan sudah dikaji sejak masa pemerintahan Gubernur DKI Sutiyoso.

Sani kembali tidak menyetujui argumen tersebut. "Itu kan kajiannya panjang. Tidak sembarangan dan tidak main-main," ujarnya.

Pendanaan pembangunan proyek deep tunnel, menurut Sani, bisa kurang atau bahkan melebihi perkiraan biaya Jokowi yaitu Rp 16 triliun.

"Itu kan di Malaysia, siapa tahu di Indonesia bisa lebih bisa kurang. Jangan sampai Rp 16 triliun itu terbuang sia-sia. Harus disiasati secara maksimal," tegasnya.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merencanakan membangun proyek deep tunnel atau terowongan bawah tanah. Untuk mendanai pembangunan proyek yang rencananya sepanjang MT Haryono sampai Pluit tersebut, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku akan mencari investor yang bersedia mendanai pembangunan proyek tersebut.

Menurut rencana, Jokowi akan memulai proyek pembangunan deep tunnel mulai 2013 dan menargetkan selesai pada empat sampai lima tahun mendatang.

Sampai saat ini, kata dia, belum ada investor yang berminat mendanai proyek yang diperkirakan mencapai Rp 16 triliun tersebut. Namun, Jokowi percaya diri apabila para investor sudah banyak yang mengetahui proyek tersebut, akan banyak yang berminat mendanai proyek tersebut.

"Nanti Januari kalau semuanya sudah dengar proyeknya seperti itu, pasti pada mengantre. Lihat saja, karena itu feasible," kata Jokowi.

Kepercayaan diri Jokowi itu karena ia berpikir bahwa proyek terowongan tersebut tidak hanya berfungsi untuk pencegahan banjir, namun juga multifungsi.

"Bisa untuk kabel optik, kabel listrik, air limbah, buangan air limbah yang digunakan setelah banjir. Ya kenapa tidak? Karena penggunaannya tidak hanya untuk banjir saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com