Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir DKI Baru Teratasi 2017

Kompas.com - 28/12/2012, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kamis (27/12), mengatakan, proyek pembangunan mengatasi banjir Jakarta saat ini sedang berlangsung dan ditargetkan selesai tahun 2017. Jika proyek selesai, 67 lokasi dari 78 titik genangan yang ada ditargetkan bebas banjir.

”Ada tiga proyek besar, yaitu penanganan struktural di bagian hilir, hulu, dan penanganan secara nonstruktural. Pada 2012 ini yang sudah diselesaikan adalah peningkatan kapasitas Kanal Barat dan Kanal Timur,” kata Djoko dalam jumpa pers mengenai penanganan banjir di wilayah DKI Jakarta, Kamis.

Proyek yang masih dalam pengerjaan, antara lain normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter; normalisasi Kali Ciliwung; revitalisasi 182 situ di Jabodetabek; serta pembangunan dam pengendali (check dam) dan sumur resapan. Proyek di Kali Ciliwung yang kini sedang berlangsung, kata Djoko, tepatnya di Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet serta normalisasi Kali Ciliwung Lama. Ketiga proyek besar tersebut direncanakan selesai pada 2014.

Total alokasi dana penanganan banjir DKI Jakarta hingga tahun 2016 adalah Rp 6.959.551.737.000 untuk biaya konstruksi dan Rp 4.931.500.000.000 untuk biaya pembebasan tanah.

Djoko menegaskan, banjir di Jakarta tidak akan bisa dihilangkan sama sekali. Namun, dengan berbagai upaya potensi banjir akan terus ditekan. Apalagi jika ada kejadian luar biasa, seperti banjir pada pekan lalu. Hasil pemeriksaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tambahnya, menunjukkan, banjir gelombang pertama disebabkan tingginya curah hujan lokal.

”Pada gelombang pertama, curah hujan mencapai lebih dari 100 milimeter per hari. Pada gelombang kedua, intensitas hujan dari kawasan hulu tinggi dan terjadilah apa yang sering disebut banjir kiriman. Sistem drainase ada, tetapi banyak yang tidak maksimal karena tertutup sampah,” katanya.

Di kawasan Cideng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (22/12) lalucurah hujan mencapai 145 milimeter per hari. Pada saat yang sama Kanal Barat dalam kondisi normal dan bisa menampung airdi Cideng. ”Akan tetapi, drainase tertutup sampah sehingga air tak bisa disedot pompa untuk dialirkan ke Kanal Barat. Jadi, tidak benar kalau Kanal Barat meluap pada Sabtu lalu,” kata Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Pitoyo Subandrio.

”Deep tunnel”

Terkait ide Gubernur DKI Joko Widodo membangun deep tunnel untuk mengatasi banjir, Djoko Kirmanto menegaskan pihaknya sudah memiliki kajiannya. ”Beberapa tahun lalu ide itu sudah dikaji dan dihitung biayanya. Skema dan bentuknya seperti apa, kami juga sudah punya rencananya. Jika mau, dipersilakan menggunakan kajian kami itu,” kata Djoko.

Menanggapi ide itu, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana meminta agar ada kajian serius mengenai deep tunnel. Menurut dia, Jokowi tidak bisa menjelaskan proyek serius itu saat doorstop dengan wartawan. Rencana seperti itu semestinya disampaikan mendetail dengan melibatkan ahli yang kompeten. ”Kebijakan besar tidak bisa disampaikan dengan cara doorstop,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com