Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir: Penodong "Nyamar" Jadi Pengamen Sering Terjadi

Kompas.com - 29/12/2012, 12:10 WIB
Adri Prima

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penodongan di dalam angkutan umum M06A yang berujung pada tiga korban luka dan satu korban tewas, Jumat (28/12/2012) malam, rupanya bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, telah banyak pelaku penodongan menggunakan modus yang sama, yakni berpura-pura menjadi pengamen.

"Memang sering begitu kejadiannya, anak muda semua, pertamanya memang ngamen, nyanyi, tetapi lama-lama maksa terus nodong," ujar Anto (35), salah seorang sopir M06A, kepada Kompas.com, di Markas Kepolisian Sektor Jatinegara, Sabtu (29/12/2012) dini hari.

Anto adalah rekan Yohanes Siahaan (16), sopir tembak angkot M06A, yang dijadikan dua pelaku tempat untuk melancarkan aksinya terhadap empat penumpangnya, Jumat malam. Ia datang ke Mapolsek Jatinegara untuk mendampingi Yohanes dalam pemeriksaan polisi.

Anto menuturkan, khusus untuk trayek yang dilaluinya, yakni Kampung Melayu-Gandaria, ruas jalan yang kerap digunakan para pelaku, antara lain Jalan Jenderal Urip, Jalan Jatinegara Timur, dan Jalan DI Panjaitan. Para sopir pun tak berdaya menghadapi ulah para pelaku tersebut.

"Kita bisa buat apa Mas, disuruh turun pasti mereka melawan, jangankan penumpang, kita sopir saja takut," lanjutnya.

Terkait insiden yang menimpa rekannya, Anto mengaku tidak mengetahui kelompok mana pelaku berasal. Namun, berdasarkan ciri-ciri fisik yang didapatnya dari pihak kepolisian, Anto menduga kedua pelaku adalah pengamen yang sehari-hari sering beroperasi di Jalan Jenderal Urip, persis di seberang Mapolres Jakarta Timur.

"Kayaknya memang anak-anak muda itu. Kita kalau kenal nggak, tapi tahu muka iya, paling nggak, pernah lihatlah," lanjutnya.

Anto berharap kasus tersebut segera selesai dengan menangkap pelaku yang dinilai sudah meresahkan masyarakat. Terlebih lagi, kasus tersebut tak berdampak negatif pada nilai omzet yang diperolehnya dari mengemudikan angkutan umum tersebut.

Sebelumnya, diberitakan, dua orang pengamen melakukan aksi penodongan di dalam angkot M06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria, tepatnya di Jalan DI Panjaitan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2012) malam. Tiga orang menjadi korban luka, sementara satu orang lainnya meninggal dunia atas insiden itu. Korban tewas diketahui bernama Haerudin (42), warga Makassar, Sulawesi Selatan.

Adapun tiga orang yang menderita luka bernama Rifki Firmansyah (17) dan M. Abduloh Azam (16) yang merupakan warga Depok, Jawa Barat, sementara Muhammad Marfaiz Nurajri (17) warga Bekasi, Jawa Barat. Ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur. (C18-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com