Upaya Damai, Keluarga Harun Tak Diintimidasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya damai yang dipilih keluarga Harun, korban BMW maut, tidak berdasarkan tekanan intimidasi dari pihak-pihak tertentu. Keluarga memutuskan untuk damai karena pengemudi BMW tersebut sudah menunjukkan iktikad baik.

"Keluarga tidak diintimidasi oleh pihak-pihak tertentu. Keluarga tidak akan menuntut. Semua akan diserahkan kepada pihak kepolisian saja," kata Ivan Hartanto (35) menantu Harun saat di temui di Jalan Jembatan Besi Gang RR RT 06 RW 06, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu (2/1/2013).

Harun adalah salah satu korban tewas setelah angkutan umum yang ditumpanginya, Daihatsu Luxio F 1622 CY, ditabrak BMW X5 B 272 HR yang dikendarai Muhammad Rasyid Amrullah, putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa. 

Selain memberikan santunan, keluarga Hatta Rajasa juga berjanji akan menyekolahkan anak bungsu korban yang masih sekolah. Ivan mengatakan, setelah melalui perundingan di internal keluarga, pihak keluarga Harun memutuskan tidak akan menuntut Rasyid. Tetapi, kejadian laka lantas ini akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk tindakan lebih lanjut.

"Semua sudah dirundingkan. Jadi, kita serahkan saja sama polisi," kata Ivan.

Sementara Masnah, mertua Harun, mengungkapkan, dia ikhlas atas kepergian Harun. Masnah menyebut insiden tersebut sebagai takdir dan kehendak Tuhan. Untuk itu, ia tidak akan menuntut kepada pelaku.

Berita terkait, baca:
Insiden BMW Maut di Jagorawi