Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah di London, Rasyid Rajasa Harus Segera Ditahan dan Dicekal

Kompas.com - 03/01/2013, 15:13 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, kepolisian harus segera memberikan status tahanan terhadap putra bungsu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Muhammad Rasyid Amrullah. Rasyid telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan di Tol Jagorawi, Selasa (1/1/2013), yang menyebabkan dua orang tewas. Saat ini, Rasyid menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina karena mengalami trauma psikis.

Selain itu, kata Neta, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya harus segera memperjelas status tersangka Rasyid dalam kecelakaan BMW maut, apakah sekaligus dilakukan pencekalan ke luar negeri.

"Ada informasi, pada minggu kedua Januari 2013, tersangka BMW maut itu sudah harus balik ke London, Inggris, untuk kembali bersekolah," ujar Neta, Kamis (3/1/2013).

Neta menjelaskan, jika tidak ada permintaan cekal dari Polri ke Imigrasi, Rasyid bisa leluasa pergi ke luar negeri. Menurutnya, polisi tak perlu menunggu Rasyid selesai menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, untuk memberikan status penahanan. Ia bisa dibantarkan apabila masih butuh perawatan di rumah sakit.

"Status Rasyid harus segera ditahan, jadi dia bisa menjadi tahanan yang dibantarkan di rumah sakit. IPW mendesak Ditlantas Polda Metro segera menahan Rasyid dan meminta Imigrasi segera mencekalnya," terangnya.

Untuk diketahui, dua orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi di ruas tol Jagorawi, Selasa (1/1/2013) pagi. Kecelakaan itu melibatkan putra Hatta, Rasyid Rajasa, yang merupakan pengemudi mobil BMW B 272 HR. Mobil BMW yang dikemudikannya menabrak mobil Daihatsu Luxio F 1622 CY dari belakang. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diduga Rasyid sedang mengantuk. Putra bungsu Hatta Rajasa itu telah ditetapkan sebagai tersangka satu hari setelah peristiwa kecelakaan. Dua korban tewas dalam kecelakaan itu adalah Harun (57), warga Cibodas Sari, Tangerang, dan M Raihan, bayi berumur 1 tahun 2 bulan, warga Mekarjaya, Sukabumi. Tiga orang yang luka-luka dan dibawa ke RS Polri adalah Enung (30) dan Moh Rifai. Seorang lagi dibawa ke RS UKI, yakni Supriyati (30).

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Insiden BMW Maut di Jagorawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com