Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Hidup Bocah Pemulung di Bawah 50 Persen

Kompas.com - 05/01/2013, 06:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi kesehatan RI, bocah 11 tahun yang diduga menjadi korban kekerasan seksual, semakin kritis. Bahkan, tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP) mendiagnosis harapan hidup sang bocah kelas V SD tersebut di bawah 50 persen.

"Kemungkinan hidupnya di bawah 50 persen," ujar Ketua Komite Medik RSUPP Mohamad Iqbal Noerdin, SpOG, kepada wartawan di RSUPP, Jumat (4/1/2013).

Hingga kini, RI masih dirawat di ICU RSUPP. Terakhir, bocah malang tersebut telah melalui pemeriksaan CT scan. Hasilnya, RI mengidap infeksi pada bagian otak. Meski demikian, dokter belum bisa memastikan penyebab infeksi otak tersebut.

"Saat ini kejangnya sudah tidak ada, tapi demamnya masih tinggi. Kondisinya sangat kritis. Lukanya yang di sekitar alat kelamin seperti luka sariawan yang lebar," katanya.

RI adalah putri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami-istri, A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Cakung, Jakarta Timur. Kondisi bocah yang duduk di kelas V SD itu dua bulan terakhir menurun drastis hingga kejang dan mengalami penurunan suhu tubuh.

Pada 29 Desember 2012 lalu, kondisi RI semakin menurun hingga akhirnya dibawa ke ICU RSUPP. Saat dokter melakukan penanganan penanganan pertama, ditemukan luka lama tak tertangani pada area vitalnya.

Ia diduga menjadi korban perkosaan. Namun, sampai saat ini polisi masih kesulitan mengungkap karena minimnya informasi. Satu-satunya informasi saat ini adalah luka di alat kelamin anak tersebut. Pihak keluarga juga tidak tahu apa kejadian yang dialami anaknya.

"Pas anak saya masuk dan diperiksa, katanya ada yang melakuin. Anak ibu sudah enggak suci lagi, gitu katanya," ujar ibunda saat memberikan testimoni kepada sejumlah wartawan di RSUPP, Kamis siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com