Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Rasyid Alami Post-Traumatic Stress Disorder

Kompas.com - 05/01/2013, 18:29 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Endah Ronowulan, Salah satu tim dokter dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) yang merawat M. Rasyid Amrullah (22),  menyampaikan perkembangan kondisi putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa tersebut.

Menurut Endah, pihak Hatta memang sudah meminta pihaknya untuk mengantarkan Rasyid ke Polda Metro Jaya agar putranya tersebut bisa melanjutkan proses hukum pasca-kecelakaan tersebut.

"Kami sendiri juga sudah berusaha secara maksimal menangani Rasyid, namun secara keilmuan memang tidak bisa dipaksakan," jelas Endah dalam jumpa pers di RSPP, Sabtu (5/1/2013).

Sebelumnya, dr. Abdul Haris yang juga menangani perawatan Rasyid menyatakan,  jika dipaksakan untuk keluar rumah sakit, Rasyid dikhawatirkan tidak bisa mengikuti proses hukum secara maksimal. Hal senada pun diungkapkan oleh Endah. "Dalam beberapa kasus memang butuh waktu lebih lama untuk bisa pulih. Namun Insya Allah kami akan memenuhi keinginan orangtua Rasyid untuk diantarkan ke Polda Metro Jaya," kata Endah.

Lebih lanjut Endah menjelaskan, keadaan Rasyid yang mengalami trauma atas kejadian tersebut. "Rasyid mengalami gangguan makan, sulit tidur, gelisah, gemetar, serta berkeringat hanya di bagian tubuh tertentu seperti telapak tangan dan tengkuk. Atau mungkin bisa disebut Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)," jelas Endah.

Sayangnya, Endah enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai gejala PTSD tersebut.

Menurut situs www.helpguide.org, PTSD merupakan kondisi mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami kejadian traumatis yang mengancam keamanan diri atau membuat orang tersebut merasa lemah. PTSD dapat terjadi baik pada orang yang langsung mengalami sebuah peristiwa traumatis, menyaksikan, atau yang juga menangani sebuah peristiwa (seperti petugas rumah sakit atau polisi).

Adapun beberapa kejadian yang dapat menimbulkan PTSD di antaranya perang, bencana alam, penculikan, pelecehan, kecelakaan, ataupun kejadian lain yang dapat menimbulkan perasaan lemah dan tidak berdaya.

Masih menurut situs yang sama, gejala PTSD sendiri dapat terbagi menjadi tiga tipe. Gejala pertama ialah mengalami kembali (re-experiencing) kejadian yang menimbulkan trauma, seperti kilas-balik, mimpi buruk, perasaan tertekan saat diingatkan kembali atas peristiwa bersangkutan, serta reaksi fisik yang intens seperti jantung berdebar, napas tak teratur, mual, berkeringat pada hal-hal yang mengingatkan akan peristiwa yang menimbulkan trauma.

Gejala lain ialah orang yang bersangkutan mulai menghindari aktivitas dan tempat yang mengingatkan pada kejadian traumatis yang dialaminya, kehilangan semangat beraktivitas, serta merasa ketakutan akan masa depan.

Lebih jauh, orang yang mengalami PTSD juga dapat mengalami sulit tidur, cepat marah, sulit berkonsentrasi dan mudah kaget. Gejala umum lain PTSD di antaranya adalah perasaan bersalah, depresi, serta sakit secara fisik. Seseorang yang mengalami PTSD dapat mendapat penanganan, di antaranya dengan cara terapi serta pengobatan medis.

Rasyid terlibat dalam kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jagorawi Km 3+350 arah Bogor pada Selasa (1/1/2013) pukul 05.45. Ia diduga mengantuk. Mobil BMW X5 B 272 HR yang dikemudikan Rasyid menabrak dari belakang mobil Daihatsu Luxio F 1622 CY yang dikemudikan Frans Joner Sirait (37).

Akibat peristiwa itu, dua orang tewas, di antaranya seorang anak balita bernama Muhammad Raihan (14 bulan) dan seorang kakek dua cucu bernama Harun (57). Sementara tiga orang lain mengalami luka-luka dan mendapat perawatan intensif, yakni Supriyanti (35), Enung (30), dan Rifal (8). Polisi sudah menetapkan Rasyid sebagai tersangka dalam kecelakaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com