Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Swasta Perbaiki Tanggul Jebol

Kompas.com - 18/01/2013, 12:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Agar perbaikan tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) yang jebol dapat segera rampung, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta bantuan pihak swasta supaya perbaikan bisa cepat rampung. Hal ini disampaikan oleh pria yang akrab disapa Jokowi tersebut saat meninjau pengerjaan tanggul BKB di Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat.

"Tadi kita minta bantuan dari swasta untuk melihat. Kalau mereka punya jalan keluar yang baik dan paling cepat untuk menghadang air masuk ke kota, kenapa tidak, mesti ada tindakan yang cepat, tidak konvensional terus seperti itu. Hari ini harus rampung," kata Jokowi, Jumat (18/1/2013).

Ia mengatakan, hingga saat ini, setidaknya sudah ada dua perusahaan swasta yang akan membantu perbaikan ini. Namun, Jokowi enggan menyebutkan perusahaan mana saja.

"Tidak perlu disebutkanlah, sudah ada dua perusahaan. Kita sudah ceritakan kondisi di sini. Nanti pakai baja atau semen yang paling penting semua jurus dipakai," kata Jokowi.

Selain meminta bantuan kepada swasta, ia juga meminta bantuan kepada Kementerian Pekerjaan Umum. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pun turut meninjau tanggul jebol bersama Jokowi. Tanggul tersebut, kata dia, sangat vital bagi masyarakat. Oleh karena itu, tanggul harus segera diperbaiki.

Menurut Jokowi, kendala yang ditemukan di lapangan salah satunya adalah karena alat yang dipergunakan untuk memperbaiki seadanya. Sebab, kejadian itu memang tidak terduga.

"Batu yang harus dicari, semuanya kan sudah dikerahkan, bantuan dari Kodam, Kopassus, sudah kita minta semuanya. Tapi, kan ini jebolnya tanggul bukan jebol 1-2 cm, 30 meter ini. Pokoknya jangan sampai dikejar sama hujannya atau air yang dari atas," kata Jokowi.

Batu yang disediakan untuk menahan arus deras tanggul tersebut masih menggunakan persediaan dari Dinas Pekerjaan Umum DKI yang akan menuju ke lokasi. Beberapa masih belum sampai, kata Jokowi, karena terhambat macet dan banjir.

"Ini memang semua dari Dinas PU, mereka yang turun. Alat-alat masih kurang, masih menuju ke sini terjebak macet," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, di lokasi tanggul, sudah terlihat dua alat berat dari Dinas PU untuk mempercepat pengerjaan perbaikan tanggul Banjir Kanal Barat. Jokowi pun merasa tidak perlu untuk menambah alat berat karena masalah tempat.

"Kalau mau ditambah, tempatnya juga di mana? Ya enggak bisa juga. Ini karena tempat agak sulit, di bawah jembatan layang dan dekat rel," kata Jokowi.

Pada tinjauannya kali ini, Jokowi didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Wiryatmoko, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah, dan Camat Menteng Bondan Dyah. Sementara itu, para Satpol PP, Petugas Dinas Pekerjaan Umum DKI, Kopassus, Kodam Jaya, masih bergotong royong untuk memperbaiki tanggul yang jebol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com