Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tsunami" di Basemen Plaza UOB

Kompas.com - 19/01/2013, 04:28 WIB

Pernah tergenang

Hingga Jumat petang, banjir yang melanda Plaza UOB dan merendam tiga basemen yang ada di gedung itu belum sepenuhnya diatasi. Di basemen 1 terdapat sejumlah kantor, restoran, food court, gereja, klinik kesehatan, toko buku, tempat penukaran uang, parkir mobil, dan sebagainya. Di basemen 2 ada parkir mobil, kantin, mushala, ruang tunggu sopir, dan kantor layanan kebersihan gedung. Sementara di basemen 3 hanya terdapat parkir mobil dan kantor pengelola parkir.

Menurut Ook, pada 23 Desember 2012, Plaza UOB juga pernah banjir. Namun, waktu itu air tidak setinggi sekarang. Kala itu, air di basemen 1 hanya sekitar 30 sentimeter, di basemen 2 sekitar 1 meter, dan di basemen 3 sekitar 2 meter. ”Seharusnya mereka belajar dari pengalaman itu,” katanya.

Terjebak

Banjir di Plaza UOB juga mengakibatkan sejumlah orang terjebak. Hingga Jumat malam masih ada korban yang belum dapat dievakuasi.

Evakuasi korban dilakukan sejak Kamis (17/1) malam. Evakuasi sempat berhenti karena sulitnya medan. Evakuasi dilanjutkan Jumat pagi.

Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Paimin Napitupulu mengatakan, pihaknya mengerahkan 6 mobil pompa penyedot air. ”Kami berupaya mengeluarkan air yang menggenangi basemen,” ujarnya.

Selain menyedot air, evakuasi juga dilakukan dengan menerjunkan penyelam untuk mencari korban. Sejumlah penyelam dari Komando Pasukan Katak juga ikut terlibat mencari korban.

Menurut General Affair Wisma Kartika Perry Pantau, hingga pukul 18.00, air di tiga basemen belum dapat disedot seluruhnya. ”Di basemen 1 saja belum kering airnya, apalagi di basemen 2 dan 3 yang lebih bawah,” katanya. Wisma Kartika merupakan salah satu pengelola Plaza UOB.

Ditanya soal sistem peringatan dini banjir di Plaza UOB, Perry menyatakan, pengelola gedung sebenarnya sudah memilikinya. ”Saat air masuk, sudah ada peringatan sebenarnya, tapi debit air saat itu sangat banyak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pihaknya sampai kemarin siang baru memastikan ada dua korban terperangkap di basemen OUB, salah seorang selamat.

”Tadi sekitar pukul 08.30, Tri Santoso berhasil lolos, sedangkan tiga rekannya, Tito, Abdul, dan Andrian, belum ditemukan. Ketiganya diduga terperangkap juga di lantai 1 basemen. Ketiganya dipastikan masih terperangkap karena orang-orang yang mengenalnya masih mencari dan tidak menemukannya. Para korban bekerja sebagai mekanik atau house keeping,” katanya semalam.

Menurut Rikwanto, Tri terjebak di lantai satu basemen. Ia bertahan setelah menemukan ban karet bekas motor dan masih ada udara karena tinggi air menyisakan sejengkal ruang antara permukaan air dan langit-langit basemen. Dengan mengalungkan ban di leher, ia mencari jalan keluar, dan menemukan jalan di samping eskalator. Soal kemungkinan ada kelalaian dalam pembangunan atau pengelolaan gedung tersebut, Rikwanto mengatakan, polisi akan menyelidiki. (K02/RTS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com