Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Bayi dan Ibu Melahirkan

Kompas.com - 19/01/2013, 04:29 WIB

Seorang lelaki warga RT 016 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, panik dan melapor ke pos komando banjir, Jumat (18/1). Lelaki itu meminta tolong agar tim SAR mengevakuasi Zaskia, bayi perempuan berusia 3 bulan, yang sudah 4 hari bertahan di rumah yang kebanjiran akibat luapan Sungai Ciliwung.

Tim SAR bergerak dengan perahu karet sampai di ujung gang yang sempit. Perahu karet tidak bisa masuk sehingga terpaksa ditambatkan. Tim SAR pun menceburkan diri ke gang yang terendam hampir 2 meter itu. Berpegangan pada tali, dinding, pagar, atau bagian rumah, tim SAR berenang meliuk-liuk di gang menuju rumah Zaskia.

Sekitar 30 menit, tim SAR kembali dengan membawa ember plastik hitam. Di dalam ember itulah Zaskia terbaring beralas bantal, bertopi rajut merah jambu, tidak berselimut, tidak berjaket. Ember dinaikkan ke perahu karet yang kemudian melanjutkan perjalanan ke pos kesehatan, sekitar 500 meter.

Zaskia merupakan anak usia kurang dari 3 tahun yang keempat yang dievakuasi tim SAR TNI, Polri, satpol PP, dan BPBD DKI Jakarta serta relawan di bantaran Sungai Ciliwung yang kebanjiran.

Pada hari itu juga, tim SAR kedatangan seorang lelaki warga RT 003 Kampung Pulo yang dengan tergopoh-gopoh melapor bahwa istrinya yang berada di rumah yang kebanjiran mulai mulas hendak melahirkan. Bahkan, istrinya itu sudah mengeluarkan air ketuban. Selama banjir, ibu itu bertahan di lantai atas rumah karena mengira air akan surut sehingga bisa pergi ke rumah sakit terdekat.

Tim SAR pun kembali bergerak cepat mendatangi dan mengevakuasi perempuan itu dengan perahu cepat. Susnadi, anggota tim SAR yang turut mengevakuasi, mengatakan, ia sempat cemas dengan kondisi perempuan itu. ”Rasa mulasnya katanya semakin menjadi dan ingin cepat-cepat melahirkan,” ujarnya.

Padahal, dalam arus sungai yang deras, perahu tidak bisa dikebut begitu saja. Jika dikebut dan menyenggol sampah, misalnya kasur, potongan balok berpaku, helm, bantal, pintu, dan material yang terbawa dari hulu, perahu bisa terbalik. Namun, untunglah, selam proses evakuasi sejauh 1 kilometer, sang ibu masih bertahan. Setibanya di tempat aman, ia dibawa ke ambulans dan dibawa ke RSIA Hermina untuk melahirkan.

Bertahan

Hingga pukul 18.00 diperkirakan 500 dari 11.000 jiwa warga Kampung Melayu masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka menolak dievakuasi dengan alasan harus menjaga rumah demi keamanan harta benda yang tidak sempat diselamatkan. Warga trauma dengan pengalaman banjir 2007. Saat itu, mereka bersedia dievakuasi, tetapi harta benda yang ditinggal di loteng yang tak tergenang air dicuri orang. ”Saya enggak mau kejadian lagi,” kata Nur Ali, warga RT 015 Kampung Pulo.

Sikap itu sebenarnya disayangkan. Anggota tim SAR, Bambang Sulistio, mengatakan benar-benar bingung dengan sikap warga. ”Kok kurang mengutamakan keselamatan jiwa,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com