Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ATM BRI UIN Bandung Dibobol Maling, Rp 266 Juta Raib

Kompas.com - 19/01/2013, 18:53 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, di Jalan AH. Nasution, Bandung, Jawa Barat, dibobol pencuri,  Sabtu, (19/1/2013) sekitar pukul 01.45 WIB. Dalam kejadian itu uang tunai pecahan Rp 50.000 sejumlah Rp 266 juta raib habis terkuras.

Kepada Kompas.com, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Panyileukan Kompol Rusad Nurdin Mulyadi membenarkan peristiwa tersebut. Rusad menjelaskan petugas keamanan UIN melapor ke kepada petugas piket di Mapolsek Panyileukan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Sabtu, (19/1/2013).

"Setelah mendapatkan laporan, kami langsung melakukan olah TKP, ternyata memang benar terdapat jejak maling dilokasi ATM BRI tersebut. Mesin ATM rusak dan berantakan," jelas Rusad saat dihubungi Kompas.com.

Tidak satu orang pun saksi dalam peristiwa itu. "ATM tersebut tidak disediakan pengamanan atau petugas security, jadi maling dengan mudahnya menggondol uang dari mesin ATM," jelasnya.

Saat ini, polisi sudah mengamankan lima orang yang bersangkutan dalam kasus ini, yakni, dua orang pengisi uang ATM, petugas keamanan UIN, Kepala Kantor Kas BRI dan teknisi BRI. Dari keterangan yang diperoleh kelima orang tersebut, ATM baru saja diisi uang sebesar Rp 300 juta pada Jumat, (18/1/2013) pukul 14.00 WIB.

Dilaporkan, uang yang hilang senilai Rp 266 juta dari ATM, sementara Rp 34 juta sudah dilakukan transaksi oleh nasabah. "Kepada polisi, kelimanya sangat menyesal sekali melihat uang di ATM hilang," kata Rusad.

Mendapat laporan seperti itu, polisi menduga, maling sudah mengincar ATM itu sejak lama. "Sepertinya maling telah menggambarkan situasi terlebih dahulu. Apalagi terjadinya malam hari, ATM tidak ada yang menjaga," kata Rusad.

Saat ini, polisi masih mengumpulkan data dari kelima orang yang bersangkutan atas kasus ini di Mapolsek Panyileukan. Hal tersebut dilakukan untuk bahan polisi melakukan penyelidikan. "Kita lakukan penyelidikan secepatnya, mudah-mudahan kami secepatnya dapat mengungkap pelakunya," harap Rusad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com