Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Banyak Korban Banjir Belum Dapat Bantuan

Kompas.com - 24/01/2013, 17:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau banjir Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Selain meninjau, Jokowi juga menyerahkan bantuan kepada para korban banjir.

Melihat keadaan di Muara Baru, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengakui masih banyak titik banjir Ibu Kota yang belum mendapatkan bantuan.

"Banyak. Kita akui, terutama Penjaringan, Pluit, dan Muara Baru ini," kata Jokowi, Kamis (24/1/2013).

Menurutnya, bantuan tersebut belum tiba kepada korban banjir karena hanya terkonsentrasi kepada 1-2 posko, di mana terdapat pengungsi dengan jumlah yang besar.

"Padahal, masyarakat yang di kampung-kampung juga banyak sehingga ini kita langsung ke kampung-kampung," ujarnya.

Jokowi membantah apabila tidak meratanya distribusi bantuan karena buruknya koordinasi yang digalang Pemerintah Provinsi DKI.

Semalam, Jokowi telah menyampaikan kepada petugas di lapangan agar tidak ada lagi bantuan yang menumpuk di posko.

Lokasi banjir yang dikunjungi Jokowi hari ini, yaitu Gang Masjid Jamie Nurushobah, RW 17, Jalan Muara Baru Ujung, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kondisi di lokasi tersebut sangat memprihatinkan, banjir yang juga disebabkan akibat pasang air laut mencapai ketinggian 70 sentimeter dengan warna air hitam pekat yang berbau tidak sedap.

Dengan berjalan kaki, Jokowi menuju posko pengungsian Gang Masjid. Di sana, Jokowi menyerahkan bantuan berupa mie instan sebanyak 30 dus, selimut 300 lembar, baju seragam kelas VI sebanyak 100 stel seragam laki-laki dan 100 stel seragam perempuan, seragam kelas V 50 stel wanita dan 200 stel pria, serta 2 dus biskuit.

Jokowi juga memberikan bantuan dana untuk korban kebakaran di RT 18 RW 17 yang terjadi saat Idul Adha di dalam sebuah amplop berwarna putih. 

Banjir menerjang kawasan Muara Baru dan Tanah Pasir, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Kamis 17 Januari lalu. Ratusan rumah terendam dan kawasan ini berubah menjadi danau raksasa.

Ketinggian air yang merata membuat nyaris tak ada tempat kering di daerah ini. Kondisi diperparah dengan menumpuknya sampah di pintu air Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com