Ingat negeri sendiri
Meski begitu, memasang karya di internet tak serta-merta langsung mendapatkan klien. Admira harus menunggu lima bulan sebelum ditawari proyek menggambar dengan honor 15 dollar AS per karakter. Kini, dari menggambar, Admira meraup ribuan dollar AS per proyek.
Aan bahkan pernah dua tahun tak mendapatkan klien besar dan hanya mengerjakan proyek tanpa honor. Sampai akhirnya Aan ditawari secara eksklusif menggarap komik Dresden Files dari penerbit Dabel Brothers di AS. Sejak itu, namanya mulai dikenal industri komik internasional. Aan dan Admira lalu ditawari bergabung dengan agensi di Spanyol bernama Nutopi@.
”Meski begitu, komikus Indonesia yang bagus-bagus ini harus tetap ingat rumah. Kita sama-sama bangun lagi komik Indonesia,” kata Sunny Gho, penggagas komik online gratis Makko.
Saat mendirikan Stellar Labs, sekitar 1 tahun 6 bulan lalu, Sunny Gho bertekad tak hanya menggarap komik-komik pesanan penerbit asing. Sunny optimistis, meski pasar Indonesia dikepung komik manga, komik Indonesia suatu saat akan kembali bergairah. Terlebih, mengingat bakat dan kemampuan para komikus Indonesia yang terbukti diakui dunia internasional.
”Problem industri komik Indonesia memang kompleks. Mulai terkait dengan penerbitnya, distribusi, perilaku konsumen atau pembaca, sampai kemampuan komikusnya untuk tepat waktu secara reguler. Problem ini memang tidak terjadi di komik humor atau strip, tetapi di industri komik cerita yang harus terbit reguler,” kata Sunny.
Kini, melalui komik online Makko di www.makko.co, Sunny mencoba meretas problem komik konvensional tanpa harus bergantung pada penerbitan besar dan distribusi toko buku.(Sarie Febriane)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.