Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS: Elektabilitas Tak Terganggu

Kompas.com - 31/01/2013, 15:49 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Refrizal meyakini bahwa perkara yang menjerat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tidak akan menurunkan elektabilitas partai menjelang Pemilu 2014.

Pasalnya, Refrizal yakin perkara kasus yang membelit Luthfi itu adalah sebuah rekayasa.

"Apakah masyarakat percaya dengan rekayasa itu? Saya tidak begitu yakin. Masyarakat kita sudah cerdas," kata Refrizal di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2013).

Hal itu dikatakan Refrizal menanggapi dugaan suap yang menjerat Luthfi yang dikhwatirkan akan menurunkan elektabilitas PKS menjelang Pemilu 2014.

Sebelumnya, Luthfi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait pemberian rekomendasi kuota impor daging kepada Kementerian Pertanian.

Refrizal mengatakan, sejak penetapan Luthfi sebagai tersangka, banyak konstituen yang menghubungi untuk mempertanyakan permasalahan itu. Kepada mereka, Refrizal menyebut ada skenario rekayasa dalam perkara itu lantaran banyak kejanggalan.

Refrizal menjelaskan, dia sudah mengenal dekat Luthfi sejak 1980-an. Dia mengaku tak pernah mengenal dan melihat Ahmad Fathanah, pria yang mengaku orang dekat Luthfi.

Cerita dari para politisi Komisi IV DPR, kata dia, Fathanah sering mengatasnamakan Luthfi untuk mendapatkan proyek.

"Dia (Fathanah) bukan asisten pribadi atau staf khusus Pak Luthfi. Kalo iya, dia pasti kader PKS. Saya konfirmasi ke teman-teman Komisi IV, dia sering mengatasnamakan Pak Luthfi, tapi ujung-ujungnya cari proyek," kata dia.

Ketika ditanya mengapa PKS tidak membawa pencatutan nama pemimpinnya itu kepada penegak hukum, Refrizal tak bisa menjawab.

Kejanggalan lain, tambah dia, uang suap senilai Rp 1 miliar tidak sampai ke tangan Luthfi.

"Seandainya iya untuk Luthfi, kenapa tidak sabar uang sampai ke Luthfi dulu baru ditangkap? Kejanggalan lain, bukannya pemanggilan dulu (Luthfi), tapi dibawa. Ada kasus yang sudah bertahun-tahun tapi enggak diapa-apain. Ini begitu cepat, 1 x 24 jam. Ini bisa tutup berita-berita yang besar karena yang diangkat kan Presiden PKS-nya," kata dia.

Namun, tersangka KPK selama ini kan tidak pernah bebas di pengadilan? "Kemungkinan itu selalu ada. KPK kan bukan malaikat yang tidak ada salahnya," jawab dia.

Jadi, apakah Refrizal yakin perkara Luthfi ini akan menjadi kesalahan pertama KPK? "Nantilah kita buktikan," pungkas anggota Komisi VI DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

    ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

    Nasional
    Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

    Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

    Nasional
    Reformasi yang Semakin Setengah Hati

    Reformasi yang Semakin Setengah Hati

    Nasional
    Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

    Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

    Nasional
    Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

    Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

    Nasional
    ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

    ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

    Nasional
    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

    Nasional
    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    Nasional
    SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

    SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

    Nasional
    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Nasional
    Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

    Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

    Nasional
    Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

    Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

    Nasional
    Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

    Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

    Nasional
    Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

    Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com