Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingungnya Mengurus Jenazah di Saat Banjir

Kompas.com - 01/02/2013, 12:32 WIB
Firly Anugrah Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perasaan campur aduk dirasakan Lia (50) saat adiknya, Dedi (37), meninggal dunia. Dia kebingungan mengurus jenazah saat banjir kiriman datang di tempat tinggal mereka, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Dedi meninggal di RS Persahabatan pada Kamis (31/1/2013) malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Dia menderita diabetes kering. Seminggu, dia dirawat di rumah sakit tersebut.

Lia sempat bingung, mau dibawa ke mana jenazah sang adik. Dibawa ke rumah, banjir akan datang. Selain ke rumah, mau dibawa ke mana lagi?

"Sedih, Mbak. Sedih banget campur panik, bingung. Semuanya jadi satu. Adik saya meninggal, dan saya udah tau kalau air kiriman bakal naik dini hari jam 02.00 WIB," kata Lia kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (1/2/2013).

Akhirnya, dengan gotong-royong warga di daerahnya, jenazah dibawa ke Musala Al Mukaromah, dekat rumah mereka. Langkah ini untuk menghindari banjir kiriman yang sudah diumumkan akan datang pada Jumat dini hari.

Awalnya, semua berjalan lancar. Warga bertakziah membacakan ayat Al Quran untuk almarhum sepanjang malam. Namun, Jumat pukul 02.00 WIB saat banjir kiriman datang, air pun masuk ke mushala hingga setinggi mata kaki. Di permukiman penduduk, tingginya mencapai satu meter.

"Saya cuma mikir yang terbaik aja gimana biar jenazah adik saya itu pagi bisa dimakamin tanpa harus kena banjir. Makanya pas jam 02.30 itu, jenazah langsung dipindahin ke pos RW. Saya bersyukur banget punya tetangga yang kaya sodara semua," tutur Lia sambil berurai air mata.

Namun kini, Lia sudah cukup lega. Jumat pagi tadi, akhirnya jenazah Dedi dimakamkan di TPU Jatinegara. Semua berkat bantuan warga Kampung Pulo. Meski kediaman mereka sedang terendam banjir kiriman, membantu sesama tetap menjadi prioritas. Indahnya kebersamaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com