Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Sadis, Bayi Rewel Dibunuh

Kompas.com - 02/02/2013, 04:08 WIB

Seorang lelaki berpisau tiba-tiba masuk rumah di gang sempit Jalan Karet Pasar Baru Barat 1, RT 01 RW 06, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (31/1) sekitar pukul 15.00.

Lelaki itu mengancam penata rumah tangga, Irma (25), yang saat itu bersiap menjemput kedua anak majikannya. Irma kaget dan ketakutan. Ia dipaksa menunjukkan tempat penyimpanan uang dan perhiasan.

Karena mencoba melawan dan berteriak, perampok menendang perut Irma. Padahal, Irma sedang hamil tiga bulan. Tendangan itu membuat Irma pingsan dan tidak berdaya ketika tangan dan kaki diikat tali rafia, kepala dililit legging, dan mulut disumpal kain.

Perampok kemudian mengacak-acak seisi rumah. Tindakan itu membangunkan bayi laki-laki usia lima bulan, Rasya Alfino Asmi. Si bungsu buah hati pasangan Achmad Syaifudin (30) dan Riyanti (29) ini merengek dan menangis sehingga dibungkam dan tewas dicekik perampok.

Sekitar pukul 17.30, Erniawati (27), adik Riyanti, datang ke rumah. Ia mengetuk pintu yang tidak terkunci, tetapi tidak ada jawaban. Saat membuka pintu, ia pun terkejut sebab melihat rumah kakaknya berantakan.

Erniawati kian terkejut melihat Irma tergeletak dan pingsan. Ia pun segera menolong Irma sekaligus berteriak sehingga tetangga dan keluarga yang tinggal di dekat situ berdatangan.

Subari (62), ayah Riyanti, yang datang dan cemas dengan keselamatan sang cucu, terpukul. Si bungsu dari tiga bersaudara itu ditemukan tergeletak di kasur dan wajah terbelit kain.

Ketika kain dibuka, wajah Rasya Alfino Asmi pucat. Leher membiru. Tiada tanda kehidupan. Namun, dengan berusaha tegar, Subari membawa cucunya ke Klinik Viva Medika di Jalan KH Mas Mansyur, 25-30 meter dari lokasi. Terapi kejut dengan listrik sempat diberikan, tetapi sang bayi tidak selamat.

Dari klinik, adik dari Raisya Nazwa Fatiha (7) dan Raisya Thalita Saki (4) itu lalu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diotopsi. Jumat (1/2) sekitar pukul 06.00, jenazah diambil keluarga. Pukul 13.00, jenazah dimakamkan di TPU Karet Bivak, sekitar 50 meter dari kediaman.

Saat pemakaman sang buah hati, Achmad-Riyanti terlihat masih terpukul dan sedih. Mereka berharap pelaku ditangkap dan dihukum. Pasangan yang sama-sama bekerja sebagai pegawai perusahaan jasa perjalanan itu menyatakan tidak sedang bermasalah dengan siapa pun.

Kepala Kepolisian Sektor Metropolitan Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Suyudi Aryo Seto mengatakan tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah korban. Namun, dugaan perampokan dan pembunuhan tetap kuat berdasarkan olah tempat kejadian perkara dan pengakuan saksi Irma.

Irma, warga setempat dan baru bekerja dua bulan, jadi saksi kunci. Kesaksiannya amat penting bagi penyidik untuk mengidentifikasi dan menelusuri pelaku. Selain itu, keluarga dan tetangga juga telah dimintai keterangan. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, peristiwa itu menandakan betapa lemah perlindungan masyarakat terhadap anak-anak.(Ambrosius Harto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com