Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Warga Bekerja Bakti Setiap Hari Minggu

Kompas.com - 04/02/2013, 02:43 WIB

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, Perda Nomor 5 Tahun 1988 tentang Kebersihan Lingkungan dalam Wilayah DKI Jakarta dinilai sudah tidak bisa lagi mengikuti perkembangan masalah sampah di Jakarta.

Tempat sampah

Dari penelusuran di Kali Item, Minggu, tumpukan sampah ada di sejumlah titik, antara lain menjelang pompa air Honda dan di sekitar rumah pompa Cempaka Baru. Kali Item membelah Kecamatan Kemayoran di Jakarta Pusat dan Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara.

Was, petugas pembersih sampah di kawasan pompa Honda, mengatakan, sampah di lokasi itu biasanya banyak karena merupakan akumulasi dari daerah di atasnya.

”Pembersihannya dilakukan manual. Biasanya, ada enam orang yang kerja. Tetapi, kalau hari libur, cuma dua orang yang kerja,” kata Was yang membersihkan sungai dengan memakai tongkat yang ujungnya diberi jeruji besi berbentuk lingkaran untuk menjaring sampah.

Sampah yang terjaring lantas ditumpuk di pinggir jalan. Pada hari kerja, ada truk sampah yang mengangkut sampah yang telah diangkat.

Selain di dekat pompa, ada pula petugas serupa yang bekerja di titik-titik lain sepanjang Kali Item itu. Beberapa petugas menggunakan rakit dari bambu untuk bisa mencapai bagian tengah sungai. Persoalan sampah kian rumit karena ada beberapa lokasi pembuangan sampah di pinggir sungai.

Sampah pasar

Sampah juga menjadi persoalan di kawasan perbatasan antara Jakarta dan kota/kabupaten sekitarnya. Peningkatan produksi sampah secara alami dan spontan terjadi di pembuangan akhir di Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi. Peningkatan alami akibat pertambahan penduduk, sedangkan peningkatan spontan akibat banjir. Sampah terbawa aliran sungai dari luar Kota Bekasi.

Produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1.475 ton atau 5.899 meter kubik per hari.

Di Pasar Jombang, Tangerang Selatan, tak jauh dari Stasiun Sudimara, juga ada genangan air bercampur tumpukan sampah. Pengunjung pasar harus melewati jembatan kecil dari papan kayu untuk menghindari genangan dan sampah yang membusuk itu. (NEL/ART/FRO/BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com