DENPASAR, KOMPAS
Penegasan tentang target penuntasan pembangunan kedua proyek infrastruktur tersebut disampaikan Dahlan Iskan pada kunjungannya ke Bali, Jumat (1/2). ”Ada faktor kesulitan (dalam pembangunan bandara) karena lokasi pembangunan sama dengan lokasi lama. Tapi akhir Juni harus selesai,” kata Dahlan.
Tahap pembangunan bandara, menurut Dahlan, sudah mencapai 55 persen. Sistem bagasi dan
Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini kapasitas idealnya 6 juta penumpang per tahun. Namun realitasnya bandara tersebut menampung sampai 13 juta penumpang per tahun. Pengembangan bandara ditargetkan mendongkrak kapasitas sampai 25 juta penumpang per tahun.
Menurut Pemimpin Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali, Yanus Suprayogi, konsep pengembangan Bandara Ngurah Rai adalah menambah kapasitas terminal domestik dengan menggabungkan terminal domestik dan internasional yang ada saat ini dan membangun terminal internasional baru.
Terminal domestik saat ini luasnya 13.000 meter persegi dan terminal internasional 65.000 meter persegi. Dengan begitu, luas terminal domestik hasil pengembangan nanti adalah 78.000 meter persegi. Sementara luas terminal internasional dibangun baru 139.000 meter persegi.
Nilai investasinya Rp 2,8 triliun. Itu antara lain meliputi pembangunan terminal, infrastruktur jalan, sistem transportasi bandara, generator set, gedung terpadu,
Garbarata misalnya, sebagai salah satu dari sistem transportasi bandara akan ditambah 11 unit dari yang ada 8 unit. Dengan demikian, total garbarata akan menjadi 19 unit. Apron yang saat ini hanya bisa maksimal menampung 8 pesawat berbadan lebar, nanti akan bisa menampung maksimal 16 pesawat. (LAS)