JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertemu dengan pengurus koperasi dan pengusaha bajaj untuk mengupayakan adanya peremajaan bajaj dua tak menjadi bajaj berbahan bakar gas. Jokowi mengaku banyak menemukan permasalahan di balik upaya peremajaan bajaj tersebut.
"Saya kroscek ke lapangan, problem real-nya itu seperti apa," kata Jokowi di Koperasi Usaha Bersatu, Rawamangun, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Jokowi menemukan, tidak ada pool di dalam badan hukum bajaj, adanya uang jaminan yang cukup memberatkan dan harga bajaj yang mahal. Akibatnya, cicilan sopir bajaj harus menyetor kepada distributor Rp 115.000 per hari.
"Itu Rp 115.000 yang harus dibayarkan sopir per hari kepada koperasi yang menjadi distributor. Ini juga saya kira memberatkan. Memang harus dibuat sebanyak-banyaknya distributor atau importir bajaj atau bajaj lokal," kata Jokowi.
Jokowi pun menjanjikan akan memberi solusi dari permasalahan tersebut. Namun, dia belum membicarakan solusi yang akan diambil Pemprov DKI.
"Saya belum mau berbicara banyak. Mungkin saya mau panggil semua pihak. Kalau perlu pergub atau surat keputusan gubernur diubah, ya akan saya ubah. Saya juga enggak mengerti apakah itu pakai SK atau tidak. Namun, situasi seperti ini harus diubah karena ini merupakan kehidupan rakyat banyak," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.