Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Persen Bajaj Bobrok, DKI Akan Meremajakan

Kompas.com - 09/02/2013, 03:14 WIB

Badan usaha itu juga harus memiliki bengkel dan suku cadang bajaj. Merek bajaj bisa apa saja, tidak ada pembatasan secara khusus.

”Dengan adanya jaminan bengkel dan suku cadang, bajaj keluar pul dalam keadaan laik jalan. Sopir juga bukan sopir tembak dan dalam keadaan sehat, tidak mabuk,” kata Pristono.

Tak senang

Pristono mengakui, kebijakan peremajaan bajaj dengan sistem lelang atau seleksi membuat sejumlah pihak tidak senang.

Pada Kamis, puluhan sopir bajaj mendatangi Balaikota DKI Jakarta dan menuntut pembatalan lelang atau seleksi jasa operator angkutan umum.

Mereka juga memprotes mahalnya harga beli bajaj berbahan bakar gas dengan mesin 4 langkah (4 tak). Harga bajaj tahun 2012 mencapai Rp 59,4 juta per unit. Harga itu naik Rp 4,4 juta dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai Rp 55 juta. Harga bajaj berbahan bakar gas mahal karena bajaj termasuk barang impor mewah dengan pajak masuk 25 persen.

Menanggapi protes itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan mengecek ke lapangan untuk mengetahui persoalan yang dihadapi para sopir bajaj.

”Harus dibuat distributor atau importir bajaj atau pembuat bajaj lokal sebanyak-banyaknya sehingga ada persaingan harga yang sehat supaya harga yang didapat pengusaha atau sopir bajaj jadi turun,” kata Jokowi.

Jokowi menyatakan, bajaj pun harus memiliki pul dan berbadan usaha. Dengan demikian, tidak ada monopoli terselubung dan tidak ada permainan yang merugikan.

Jokowi berencana memanggil pihak-pihak yang terkait dengan persoalan peremajaan bajaj.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com