Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangan-Kaki Sang Kasir Diikat, Mulut Disumpal

Kompas.com - 12/02/2013, 03:16 WIB

Kamar Cendana Nomor 504 di Blok D Rusun Griya Tipar Cakung, Cakung Barat, Jakarta Timur, masih dilingkari garis polisi, Senin (11/2) siang. Di dalam kamar itu Dwi Asih Setyani (21), kasir distributor makanan ringan CV Bintang Asia, ditemukan tergeletak dengan mulut disumpal serta kaki dan tangan terikat kawat.

Beberapa jam sebelum ditemukan, Dwi sempat mengirim pesan melalui Blackberry Messenger (BBM) kepada bosnya, Luidi, kalau ia kedatangan dua tamu. Orang tersebut mantan kekasihnya. Satunya lagi tidak dikenali, tetapi Dwi mengaku takut karena mukanya seram.

”Dwi sempat berbalas pesan dengan bosnya lewat BBM. Ia bilang kalau mantannya datang bersama seseorang yang tak dikenalnya,” kata Kanit Reskrim Polisi Sektor Cakung Inspektur Bara Libra S.

Luidi mulai curiga setelah pukul 12.30 Dwi tidak lagi membalas pesannya. Saat itu, ia langsung menghubungi asistennya, Ratno Edi Santoso (35), untuk bersama-sama memeriksa kediaman Dwi.

Begitu sampai di depan kamar Dwi, mereka mendapati kamar tersebut sepi dan dalam keadaan terkunci. Mereka akhirnya melihat ke dalam kamar melalui lubang angin jendela. Dari sana, mereka melihat korban tergeletak di ruang tamu.

Menggunakan kunci cadangan, Luidi bersama Ratno masuk ke kamar. Saat ditemukan, Dwi masih mengenakan baju tidur dengan mulut tersumpal kain serta kaki dan tangan terikat kawat.

Luidi dan Ratno langsung membawa korban menggunakan sepeda motor ke Klinik 24 Jam Dharma Bhakti. Namun, nyawa Dwi tak tertolong. Diduga, ia kehabisan oksigen setelah mulutnya disumpal. Setelah menghubungi Polsek Metro Cakung, jenazah Dwi akhirnya dibawa ke RSCM.

Saat kejadian, tidak seorang tetangga pun mendengar suara mencurigakan. Mereka kaget dengan kejadian ini. Terakhir, korban terlihat pada Sabtu (9/2) malam. Perempuan asal Kebumen, Jawa Tengah, ini baru menghuni rusun tersebut sekitar empat bulan lalu. Dwi juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berkomunikasi.

”Dia (Dwi) dikenal penghuni rusun sini orangnya tertutup. Begitu pulang kerja, langsung masuk dan kunci kamar. Begitu turun dari motor tidak pernah buka helm,” kata Al (57), penghuni lantai 4 yang setiap hari bertemu korban.

Tri Sugiarti (63), penghuni lain, mengaku terakhir melihat Dwi pada Sabtu pukul 22.30, datang bersama seorang perempuan. ”Dia sempat nyapa saya. Setelah itu enggak lihat lagi,” ujarnya.

Hasil penyelidikan, menurut Bara Libra S, pelaku diduga pria yang pernah menjalin hubungan asmara dengan korban. Pria itu juga pernah sama-sama bekerja di tempat Luidi, tetapi dipecat karena kedapatan mencuri. Belum bisa dipastikan motifnya. Diperoleh keterangan, uang Rp 30 juta dan handphone milik korban raib. (K13/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com