JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menanggapi pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang meminta dirinya membersihkan area Monumen Nasional (Monas). Pernyataan itu dilontarkan Nazaruddin untuk menyinggung pernyataan Anas Urbaningrum yang mengaku siap digantung di Monas jika terbukti melakukan korupsi dalam proyek Hambalang.
"Mau membersihkan apa? Kan, sudah dibersihkan sama Dinas Kebersihan setiap hari. Apa lagi?" kata Jokowi dengan nada bercanda di Balaikota Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Nazaruddin meminta Jokowi untuk membersihkan area Monas. Hal itu ia katakan saat memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis sore ini.
"Suruh saja Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) bersih-bersih Monas. Nanti ketika ada orang yang digantung, kan, Monas-nya sudah bersih," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Jakarta.
Nazaruddin mengungkapkan hal ini di tengah isu yang menyebutkan Anas menjadi tersangka KPK. Nama Anas kembali santer disebut setelah bocornya draf surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama Anas.
Dokumen yang diduga sprindik itu menyebutkan, Anas ditetapkan tersangka atas dugaan menerima hadiah saat dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, KPK secara resmi membantah telah menetapkan Anas sebagai tersangka.
Meskipun demikian, Wakil Ketua KPK Adnan Pandupraja mengakui, draf sprindik yang sempat diparafnya itu merupakan dokumen asli. Adnan menarik kembali parafnya dari dokumen itu karena mengetahui kalau belum ada gelar perkara yang melibatkan unsur pimpinan KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.