Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marunda-Muara Baru Ditempuh dalam 35 Menit

Kompas.com - 16/02/2013, 03:07 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengembangkan angkutan air di sejumlah wilayah Jakarta. Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan di jalan.

Saat ini baru rute Marunda-Muara Baru yang sudah dioperasikan. Dalam uji coba Jumat (15/2), jalur perintis moda transportasi air di lintasan Muara Baru-Marunda, yang menggunakan moda kapal cepat, ditempuh dalam waktu 35 menit.

”Jika menggunakan angkutan kota, waktunya paling tidak 2 jam. Jadi, angkutan air ini sangat cepat dan membantu kami,” ujar Muslim (31), salah seorang penumpang kapal cepat itu, Jumat.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, saat menguji coba rute kapal Marunda-Muara Baru, mengatakan, transportasi air (waterways) ini tidak hanya akan dilakukan di laut, tetapi juga di sungai, Kanal Timur, dan Kanal Barat. ”Kita lihat pasarnya nanti,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, setelah rute Marunda-Muara baru, akan dibuka juga rute Duren Sawit-Marunda-Ancol-Muara Baru-Muara Angke.

Layanan kapal cepat rute Marunda-Muara Baru telah efektif dioperasikan kemarin, dengan mengangkut belasan penumpang warga Rusunawa Marunda yang bekerja di Muara Baru. Ada dua kapal jenis kerapu berdaya tampung masing-masing 24 orang yang dikerahkan. Kedua kapal ini sebelumnya melayani rute Muara Angke-Kepulauan Seribu.

Layanan angkutan gratis dari Muara Baru ke Marunda berlangsung selama tiga bulan pertama. Selanjutnya, akan ditetapkan tarif sesuai ketentuan.

”Ketentuan tarif itu nanti menunggu arahan gubernur karena ini menyangkut pelayanan kepada warga,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.

Layanan angkutan gratis kepada warga Muara Baru diberikan karena mereka dianggap sebagai korban banjir pada 17 Januari lalu. Layanan transportasi air ini untuk sementara baru berlangsung dua kali sehari.

Mengubah budaya

Di kapal tersebut, Jokowi berdiskusi kepada Udar mengenai besaran tarif kapal rute Marunda-Muara Baru nantinya. Jokowi meminta agar tarifnya tidak jauh lebih mahal daripada tarif angkutan darat.

”Akan kita subsidi. Yang penting, warga tertarik dulu naik angkutan ini dan bisa mengubah budaya dari darat ke air. Jika budaya ini sudah terbentuk, lama-lama sungai juga akan ikut terawat,” ujar Jokowi.

Pembukaan rute laut sepanjang 17 kilometer ini merupakan momentum untuk mengembangkan kembali angkutan air yang pernah digagas mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Pemprov DKI Jakarta pernah membuka rute angkutan air Halimun-Karet dengan memanfaatkan Kanal Barat sepanjang 1,7 kilometer pada 2007.

Rute ini merupakan bagian dari perencanaan rute Manggarai-Karet sepanjang 3,6 kilometer. Namun, menurut Udar, pengembangan angkutan air ini terkendala ketinggian permukaan air dan tumpukan sampah sehingga pada kondisi tertentu moda angkutan air ini tidak dapat dioperasikan. ”Sedangkan angkutan air Muara Baru-Marunda tidak ada persoalan dengan permukaan air,” kata Udar.

Ia optimistis kapal cepat ini bisa dikembangkan di sungai dan kanal. ”Sampah akan dibersihkan. Kanal akan dibuat pintu air sehingga debit air bisa dijaga,” ujarnya. (JON/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com