JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ikut memberi penjelasan mengenai meninggalnya bayi berumur empat hari, Dera Nur Anggraini. Ia mengaku telah meninjau langsung ke lapangan, dan hasilnya rumah sakit yang dikabarkan menolak menangani Dera memang dalam kondisi penuh.
"Sebetulnya memang ada lonjakan pasien yang luar biasa besarnya. Hampir 70 persen lonjakannya dibanding sebelumnya. Itu di lapangan yang kita lihat seperti itu," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/2/2013).
Dikatakan Jokowi, ruang ICU untuk bayi berbeda dengan ruang untuk pasien dewasa. Selain jumlahnya minim, di saat bersamaan juga terjadi peningkatan jumlah pasien.
"Tadi malam langsung saya cek persoalannya kenapa sampai enggak diterima. Karena kondisi bayi itu ada masalah di sini (tenggorokan), ICU-nya juga penuh. Ini kondisi riil yang perlu kita sampaikan. Sistem KJS berjalan, tetapi kondisi rumah sakit yang belum memungkinkan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan bahwa RS Zahira, tempat Dera lahir, tak memiliki NICU (neonatal intensive care unit), atau fasilitas intensif untuk bayi prematur, atau untuk bayi yang memerlukan penangan khusus. Itulah mengapa akhirnya bayi malang tersebut dirujuk ke rumah sakit lain untuk segera mendapat pertolongan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.