Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Seksual, Anak Semakin Rentan

Kompas.com - 21/02/2013, 10:25 WIB

Bujukan

Kasus pencabulan terhadap 15 bocah laki-laki di Jatimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, pun terjadi tanpa adanya kekerasan. Bahkan warga setempat mengenal pelaku WAR alias AR (38) sebagai orang yang baik dan suka bermain dengan anak laki-laki. Rumah yang ditempati WAR ini tepat di depan taman yang biasa dijadikan tempat anak-anak bermain.

Anak-anak suka jajan di rumah itu karena WAR suka mengiming-imingi jajanan atau mainan kepada bocah laki-laki. Tak disangka, kebaikan WAR ternyata hanya kedok untuk memancing bocah laki-laki berusia 8-11 tahun itu.

Dengan diiming-imingi jajanan, para bocah pun terjerat. Setelah memasuki rumah, para korban lantas diperlihatkan video porno di telepon genggam milik pelaku.

Saat si bocah tengah melihat gambar porno itulah, WAR melakukan aksi bejatnya. Ia meraba-raba, lalu menciumi si bocah. ”Kami sangat terpukul, sama sekali tidak menyangka karena orangnya terlihat baik meski jarang bergaul. Anak-anak juga suka bermain ke rumah itu karena sering diberi jajanan,” kata Indra Bangsawan, ketua RW setempat.

Sementara itu di Jakarta Selatan, Kepala Polsek Metro Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan memperkirakan, mayat bocah laki-laki yang ditemukan di saluran air dekat Markas Polda Metro Jaya pada Senin (18/2) diduga korban pembunuhan.

Adex mengatakan, ada luka di bibir bagian dalam, identik dengan luka yang disebabkan pembekapan. Namun, untuk memastikan, polisi masih menunggu hasil otopsi.

Data yang dipublikasikan polisi, korban diperkirakan berusia 8-11 tahun, berat badan 38 kilogram, tinggi 144 sentimeter, rambut lurus, dan golongan darah B. Bocah ini memiliki ujung daun telinga lancip. Siapa saja yang merasa mengenal atau kehilangan anak ataupun sanak saudara dengan ciri-ciri tersebut diminta melapor ke Polsek Metro Kebayoran Baru. (RTS/RAY/NEL/MDN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com