Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Didesak Buat Sketsa Wajah Korban Mutilasi

Kompas.com - 06/03/2013, 08:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian belum berhasil mengungkap identitas perempuan yang menjadi korban mutilasi dan potongan tubuhnya dibuang di jalan Tol Cikampek Km 1 hingga 3, Makasar, Jakarta Timur. Menurut kriminolog dari Universitas Indonesia, Kisnu Widagso, sketsa wajah korban merupakan salah satu cara jitu untuk mengenali korban.

"Harus dengan pembuatan sketsa wajah. Polisi menyebarkan sketsa dan berharap ada keluarga yang melapor itu anggota keluarganya," ujar Kisnu, Selasa (5/3/2013) malam.

Kisnu melanjutkan, berdasarkan kasus mutilasi yang pernah ada di Tanah Air, pembuatan sketsa wajah korban merupakan jurus ampuh untuk memulai penyelidikan identitas korban mutilasi. Terlebih, bagian kepala wanita malang tersebut masih tergolong baik dan masih dapat dikenali.

Lebih jauh, Kisnu mengatakan, upaya pencarian identitas korban harus menjadi prioritas polisi dalam penyelidikan. Sebab, dari identitas, polisi dapat melakukan pengembangan tentang siapa pelaku pembunuhan sadis dengan memulainya dari tempat tinggal dan orang terdekat korban.

"Karena, dalam setiap kasus mutilasi, hampir pasti pelaku punya hubungan dengan korban. Entah kenal atau bahkan kenal dekat. Ditanya siapa saja teman-teman dan lain-lain," ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan, enam potongan tubuh wanita ditemukan di Tol Cikampek, Makasar, Jakarta Timur, arah Bekasi, pada Selasa subuh. Polisi memastikan perempuan tersebut adalah korban pembunuhan dengan cara mutilasi. Potongan tubuh yang ditemukan berserakan adalah kedua kaki, kedua tangan, dan kepala. Keberadaan bagian kelamin, bokong, dan jantung korban pun belum diketahui.

Korban diduga masih berusia sekitar 25 hingga 30 tahun, berkulit sawo matang, serta memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter. Rambutnya panjang sebahu, berhidung pesek, memiliki wajah bulat, serta memiliki jempol kaki kiri yang diwarnai cat kuku berwarna hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com