Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat untuk Memotong Korban Mutilasi Dicari Tahu

Kompas.com - 06/03/2013, 18:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian mulai menganalisa alat yang digunakan pelaku mutilasi untuk memotong tubuh korban mutilasi yang ditemukan di Tol Cikampek, kilometer satu, Jakarta Timur, pada Selasa (5/3/2013) pagi.

"Kita masih menganalisa, bekerja sama dengan tim forensik, untuk menganalisa dari pada potongan tubuh tersebut. Baik dari cara memotongnya, diduga menggunakan alat apa dan bagaimana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/3/2013).

Rikwanto mengatakan, pemeriksaan dan semua informasi yang ada kaitannya dengan kasus tersebut terus dikumpulkan oleh petugas. Hal ini untuk membantu penyelidikan agar kasus tersebut dapat segera terungkap.

"Termasuk juga tempat kematian, dan kapan kematiannya, apakah dimutilasi sebelum kematian dan setelah kematian, kita masih berkordinasi karena semua informasi berguna," ujar Rikwanto.

Sementara itu, kata Rikwanto, upaya memberikan informasi mengenai adanya korban mutilasi itu dilakukan dengan membuat sketsa wajah korban. Hal ini dimaksudkan agar keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa segera mengetahui dan mengungkap identitas korban mutilasi itu.

Untuk mendapatkan wajah korban mutalis yang mendekati, pihak kepolisian akan meminta kerja sama penyidik RSCM dengan rumah sakit Polri. Pihaknya berharap, dengan begitu ada masyarakat yang mengenali wajah korban mutilasi yang identitasnya masih misterius itu.

Disamping itu, Rikwanto mengatakan kepolisian meminta warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa segera melapor. Polisi tengah mengumpulkan sejumlah bukti agar teka-teki kasus mutilasi tersebut bisa segera terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com