Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga, Pelaku Mutilasi Bertindak karena Cemburu

Kompas.com - 07/03/2013, 01:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -— BS (35), terduga pelaku pembunuhan terhadap istrinya sendiri, diduga melakukan aksinya lantaran cemburu. Ia menduga sang istri memilik pria selingkuhan.

"(Motif) pelaku cemburu kepada korban, kerena korban selingkuh," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya,Komisaris Besar Rikwanto dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (6/3/2013) malam.

Diberitakan sebelumnya, Tim Buru Sergap Kepolisian Sektor Makasar dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Rabu malam, menangkap BS, seorang pria yang diyakini pelaku mutilasi yang membuang potongan tubuh korbannya di Tol Cikampek, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2013) pagi.

BS alias Impus yang berprofesi sebagai pedagang, diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis terhadap sang istri, Darna Sri Astuti, yang dimutilasinya sendiri. Pelaku yang tinggal di Jalan Bungur Raya, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, itu diamankan beserta sejumlah barang bukti.

"Pelaku diamankan dengan 2 bilah pisau, 1 bilah parang, celana panjang pelaku, 1 mobil angkot 03 B 2312 PG," ujar Rikwanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku dan korban mutilasi adalah pasangan suami-istri. Pria berkepala botak dan berjanggut panjang tersebut diduga membunuh dan memotong tubuh istrinya karena cemburu terhadap korban yang memiliki hubungan dengan pria lain.

BS diduga melakukan tindakan mutilasi terhadap sang istri dan menebar bagian tubuhnya di sepanjang Tol Cikampek arah Bekasi, Makasar, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Tercatat ada enam potongan tubuh korban yang ditemukan di beberapa lokasi terpisah.

Korban diduga berusia 25-30 tahun, berkulit sawo matang, dan bertinggi sekitar 160 cm. Rambutnya tampak panjang, wajah bulat, dan jempol kaki kiri diwarnai cat kuku hitam.

Ikuti berita selengkapnya dalam liputan: Mutilasi di Tol Cikampek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com