Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Diduga Jaringan Abu Umar

Kompas.com - 17/03/2013, 01:46 WIB

Terkait tiga jenazah teroris, baru keluarga Kodrat alias Polo (33) yang datang ke Polda Metro Jaya untuk mengurus pengambilan jenazahnya, kemarin.

”Kasus tersebut masih ditangani Polda didukung Densus 88. Masih dalam pengembangan. Seorang tersangka atas nama F masih kami buru,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, kemarin.

Ia menambahkan, Nia Kurniati (25) bersama keluarganya sudah datang untuk mengurus pengambilan jenazah suaminya, Kodrat alias Polo, satu dari tiga teroris yang tewas tertembak polisi saat penyergapan mereka. Kemungkinan, kata Rikwanto, Minggu ini, jika proses otopsi selesai, keluarganya bisa membawa jenazah Polo pulang.

Secara terpisah, Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, sejumlah anggotanya masih bekerja di lapangan untuk memburu F.

Adapun mengenai hasil pemeriksaan terhadap empat tersangka teroris, Herry mengatakan, sudah ada pengakuan dari mereka bahwa 14 bom rakitan tersebut mereka buat untuk menyerang atau meledakkan sejumlah kantor kepolisian dan TNI. Namun, Herry tidak bersedia menyebutkan kantor-kantor kepolisian dan TNI yang menjadi target mereka.

Herry hanya mengatakan, tujuh tersangka tersebut sudah bisa membuat bom rakitan. ”Tersangka Polo, yang tewas itu, adalah amir dari jaringan atau kelompok ini,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang mengidentifikasi jaringan tersebut terkait dengan perampokan toko emas di Cileungsi, Kabupaten Bogor, dan beberapa kasus perampokan lain, termasuk kasus perampokan sebuah toko telepon seluler.

Menurut Herry, tidak banyak yang dapat dikorek dari Nia tentang suaminya karena dia menolak berbicara dengan orang yang bukan muhrimnya. ”Dia bilang tidak tahu aktivitas suaminya,” katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya, Jumat (15/3), menangkap tujuh pelaku perampokan Toko Emas Terus Jaya, tiga di antaranya tewas tertembak polisi.

Para pelaku diduga jaringan teroris karena mereka mempunyai 5 senjata api dan 14 bom rakitan. Salah seorang pelaku terlibat perampokan Bank CIMB Niaga, Medan, dan bom Beji, Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com