TNI dan Polisi, Target Terduga Teroris Tambora

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku perampokan di toko emas di Tambora, Jakarta Barat, berencana melakukan aksi pengeboman di Indonesia. Berdasarkan keterangan para pelaku yang ditangkap, target pengeboman mereka adalah markas tentara dan markas polisi.

"Target pengeboman, menurut keterangan yang didapat, adalah markas tentara dan polisi yang ada di Kwitang," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, melalui pesan singkatnya, Minggu (17/3/2013) malam.

Rikwanto mengatakan, para pelaku melakukan aksi perampokan untuk membiayai kegiatan terorisme atau yang dikenal dengan sebutan fa'i. Berdasarkan pemeriksaan, komplotan perampok tersebut sudah melancarkan aksi pencurian di tiga tempat berbeda sebelumnya yakni pada Desember 2012 di toko Material, dan pada Januari 2013 di Kantor Pos dan di sebuah toko telepon genggam.

"Mereka membawa senjata api tujuh pucuk, lima rakitan dan dua revolver. Dua senjata revolver yang digunakan juga dalam perampokan masih dicari," ujar Rikwanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh orang yang merupakan tersangka pelaku perampokan emas ditangkap di beberapa lokasi berbeda. Di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara, polisi menangkap M (meninggal dunia) dan H. Di Bekasi polisi menangkap A, Kodrat alias P (meninggal dunia), S, T, dan K.

Dari tujuh orang tersebut, tiga di antaranya tewas ditembak. Mereka terkait pelaku pencurian toko emas yang terjadi pada Minggu (10/3/2013) di Jalan Tubagus Angke RT 8, RW 10, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.