Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiang Pancang Monorel Telah Disepakati

Kompas.com - 20/03/2013, 14:11 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bila harga ganti rugi tiang pancang monorel telah disepakati antara PT Jakarta Monorail (JM) dan Ortus Holdings Lts, dengan PT Adhi Karya sebagai investor sebelumnya. Namun begitu, sampai saat ini dokumen tersebut belum disampaikan, sehingga Jokowi belum bisa memutuskannya.

"Sudah, kemarin sore sudah. Infonya sudah saya terima, tapi dokumennya belum," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Jokowi menyampaikan, dirinya tak mengetahui persis berapa angka yang disepakati antara kedua pihak tentang pergantian tiang pancang tersebut. Ia pastikan, kelanjutan pembangunan monorel dapat diputuskan setelah dokumen itu sampai ke tangannya.

"Sekarang kan belum, masih info. Katanya sudah selesai, ya mana dokumennya? Soal angka-angka, tolong tanya ke PT JM," ujarnya.

Sebelumnya, juru bicara PT JM Boovananto mengatakan, dua hal yang semula menjadi sandungan kelanjutan mega proyek monorel kini telah terselesaikan. Yakni profil Ortus Holdings Ltd sebagai investor (ambil alih saham), dan urusan ganti rugi tiang pancang kepada PT Adhi Karya sebagai investor sebelumnya.

Setelah menyepakati harganya, PT JM bersama Ortus Holdings Ltd langsung menyelesaikan biaya ganti rugi 90 tiang pancang monorel yang sebelumnya dibangun oleh Adhi Karya. Untuk semuanya, termasuk biaya desain dan pondasi dalam tanah yang belum berbentuk tiang, Ortus Holdings mengeluarkan kocek Rp 190 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com