Awal April, Jokowi Janji Lakukan Audit Bangunan

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi peristiwa kebakaran dan banjir yang kerap terjadi di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji akan segera melakukan audit bangunan. Dia berjanji akan menurunkan timnya untuk melakukan audit di awal bulan April mendatang.

"Iya, ada audit bangunan meliputi masalah-masalah fasilitas kebakaran dan yang berkaitan dengan banjir akan dilakukan awal April timnya mau bergerak," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Jumat (22/3/2013).

Terlebih, tadi malam kantor pemerintahan, Gedung Sekretariat Negara terlalap oleh api dan di kawasan Jakarta lainnya, di Pulogadung juga terjadi kebakaran. Kedua peristiwa kebakaran itu diduga diakibatkan oleh permasalahan hubungan pendek arus listrik.

Untuk mengantisipasi permasalahan itu, Jokowi mengaku telah menyurati Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melakukan audit kelistrikan. Berdasarkan data yang dia peroleh, tahun lalu, kebakaran di Jakarta mencapai angka fantastis, mencapai ribuan, yaitu sekitar 1008 kali.

"Berarti sehari kebakaran kan sampai tiga kali. Itu luar biasa sekali dan tahun ini saja, tiga bulan sudah sekitar 119 kali terjadi kebakaran," kata Jokowi.

Berdasarkan data yang diterima dari Bidang Operasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2013, telah terjadi 191 peristiwa kebakaran di Ibu Kota. Wilayah Jakarta Timur menjadi penyumbang terbanyak dengan 54 peristiwa kebakaran yang disusul oleh Jakarta Barat dengan 44 peristiwa, Jakarta Selatan 37 peristiwa, Jakarta Pusat 32 peristiwa dan dan terakhir Jakarta Utara dengan 24 peristiwa.

Penyebab utama terjadinya kebakaran masih didominasi oleh hubungan pendek arus listrik sebanyak 141 kasus dan disusul akibat kompor dengan 11 kasus. Kerugian yang ditimbulkan pun tidak sedikit. Kerugian materi akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 65 miliar, korban luka sebanyak 15 warga dan tercatat empat orang tewas.

Untuk jenis bangunan yang terbakar tercatat sebanyak 80 peristiwa menyasar perumahan warga, bangunan perdagangan sebanyak 48 peristiwa, kendaraan 18 persitiwa dan bangunan industri sebanyak lima peristiwa.

Berita terkait, baca :

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI