Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2013, 13:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Layanan KRL ekonomi memang sudah sepatutnya dihapuskan demi peningkatan layanan perkeretaapian. Namun, di sisi lain, harga tiket KRL Commuter Line juga harus diturunkan lagi dan di situlah dibutuhkan peran pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menanggapi adanya protes dari masyarakat yang meminta agar layanan KRL ekonomi tidak dihapuskan karena merasa tidak mampu menjangkau harga tiket KRL Commuter Line.

"Saya sendiri setuju kualitas KA perkotaan harus dinaikkan. Meski demikian, kenaikan kualitas ini bisa dilakukan tanpa membebani konsumen," kata Danang saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2013).

Lebih lanjut, Danang menjelaskan, selama ini pemerintah cenderung membiarkan PT KAI berjalan sendiri untuk pembiayaan operasional kereta dengan tidak pernah tuntasnya pembahasan mengenai public services obligation (PSO). Padahal di sisi lain, pemerintah mendesak agar PT KAI untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, sudah seharusnya skema penerapan PSO lebih jelas jika memang ada keseriusan dalam pembenahan transportasi massal demi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

"Standar pelayanan KA di wilayah Jabodatabek harus ditingkatkan dan disetarakan sehingga perlu ada audit kelayakan operasi kereta. Salah satunya dengan cara menyepakati perhitungan PSO untuk layanan kereta api," ujar Danang.

Seperti diketahui, PT KAI berencana akan menghapuskan layanan KRL ekonomi mulai 1 April 2013 untuk rute ke Bekasi dan Serpong, dan 1 Juni 2013 untuk rute ke Depok dan Bogor. Nantinya, seluruh layanan kereta di Jabodetabek akan dilayani KRL Commuter Line. Penghapusan KRL ekonomi juga merupakan bagian dari PT KAI untuk meningkatkan pelayanan sesuai Perpres 83 Tahun 2011 tentang penugasan PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta di Jabodetabek dan kereta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com